Dua Pemain Panionios Asal Iran Kena Sanksi dari Pemerintah Iran Lantaran Ikut Main Lawan Klub Israel
Dua pemain klub Liga Yunani Panionios, Masoud Shojaei (33 tahun) dan Ehsan Hajisafi (27 tahun), mendapat sanksi larangan bermain seumur hidup
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Dua pemain klub Liga Yunani, Panionios, Masoud Shojaei (33 tahun) dan Ehsan Hajisafi (27 tahun), mendapat sanksi larangan bermain seumur hidup bersama timnas Iran.
Sanksi tersebut diberikan oleh Wakil Menteri Olahraga Iran, Mohammad Reza Davarzani.
Hukuman tersebut diberikan karena Masoud Shojaei dan Ehsan Hajisafi tetap bermain membela Panionios pada dua laga Liga Europa melawan klub Israel, Maccabi Tel Aviv, pada 27 Juli dan 4 Agustus 2017.
Hukuman tersebut diberikan karena Masoud Shojaei dan Ehsan Hajisafi tetap bermain meski telah dilarang pemerintah Iran untuk tidak terlibat dalam perlombaan dan pertandingan yang melibatkan atlet Israel.
"Sudah pasti Masoud Shojaei dan Ehsan Hajisafi tidak akan pernah diundang untuk bergabung dengan tim sepak bola nasional karena mereka melanggar aturan," kata Mohammad Reza Davarzani.
"Mereka memiliki kontrak dengan klub untuk dibayar dan bermain untuk tim itu, tetapi untuk bermain dengan wakil dari rezim yang menjijikkan ini tidak dapat diterima untuk rakyat Iran," ucapnya.
Aturan tersebut berlaku bagi seluruh atlet berbagai cabang olahraga yang berwarganegaraan Iran.
Sikap Iran tersebut sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap konflik Israel dengan Palestina.
Masoud Shojaei dan Ehsan Hajisafi kabarnya sudah menolak bermain demi menuruti aturan tersebut.
Namun, kedua pemain dipaksa bermain oleh pihak Panioniosdan diancam dengan sanksi denda jika tidak bermain.
Kabar terakhir menyebutkan bahwa Ehsan Hajisafi sudah meminta maaf, sementara Masoud Shojaei bersikap sebaliknya.
Setelah sembilan bulan absen, pada 18 Maret 2018, Masoud Shojaei yang merupakan kapten timnas, kembali dipanggil oleh Federasi Sepak Bola Iran untuk mengikuti laga persahabatan melawan Tunisia dan Aljazair.
Keputusan tersebut mengakibatkan Presiden Federasi Sepak Bola Iran, Mehdi Taj, dipanggil ke pengadilan untuk menjelaskan alasan keputusannya tetap memanggil Masoud Shojaei.