Melongok Sentuhan 'Ketidaknormalan' Mario Gomez di Persib: Paksa Essien Jadi Pemakan Gaji Buta
Gomez terbilang nekat. Dia memaksa manajemen menjadikan Michael Essien sebagai pemain pemakan gaji buta.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Mario Gomez adalah anomali (ketidaknormalan) bagi Persib Bandung. Namanya tiba-tiba diumumkan menjadi juru taktik tim di tengah beredarnya nama-nama lain.
Bahkan, Persib kala itu dikabarkan sangat dekat dengan Rahmad Darmawan.
Memiliki nama mentereng karena mengantarkan Johor Dahrul Ta'zim menjadi tim Asia Tenggara pertama yang memenangi Piala AFC pada 2015 tak membuat orang yakin dengan kapasitasnya.
Itu, termasuk rekam jejaknya sebagai asisten Hector Cuper di Inter Milan dan Valencia.
Alasannya jelas, Gomez sudah kehabisan stok pemain bintang yang jamak didatangkan Persib pada setiap musim.
Sebab, tim-tim lain sudah mengikatnya karena menjalani persiapan sebelum Gomez diumumkan sebagai juru taktik Maung Bandung.
Lihat saja deretan pemain lokal yang masuk ke Persib. Tidak ada yang mengenal Ardi Idrus dan M Al Amin Syukur Fisabillah sebelumnya.
Selain itu, dia juga menampung Airlangga Sutjipto dan Eka Ramdani yang dinilai banyak orang sudah melewati masa keemasan.
Muchlis Hadi Ning dan Ghozali Siregar memang bermain untuk PSM Makassar di musim sebelumnya, namun menit main mereka sangat minim.
Bahkan, Muchlis dipinjamkan ke Bhayangkara FC dan Semen Padang. Hanya Victor Igbonefo yang terbilang sudah punya nama.
Di luar mereka, Gomez hanya menaikkan status Indra Mustafa dan M Aqil Savik dari Persib U-19.
Untuk pemain asing, Gomez terbilang nekat. Dia memaksa manajemen menjadikan Michael Essien sebagai pemain pemakan gaji buta.
Dia lebih memilih mendatangkan Jonathan Bauman untuk menemani Ezechiel N'Douassel di lini depan. Selain Bauman, pemain asing anyar adalah Bojan Malisic dan Oh In-Kyun.
Sekarang, tidak ada yang bisa membantah keputusan Gomez. Dia membuktikan semua pilihannya benar dengan prestasi yang diraih.
Termasuk menghilangkan nama Achmad Jufriyanto yang sudah menandatangani kontrak baru.
Terbaru, Gomez menyediakan tempat lagi untuk Patrich Wanggai yang hengkang setelah mengikuti latihan dua minggu di awal persiapan.
Keputusan itu bukan tanpa kata kontra dari bobotoh. Nyatanya, Wanggai bisa mencetak tiga gol dati tiga pertandingan pertamanya.
Kini, Persib berada di puncak klasemen berkat tangan dingin Gomez dengan segala keterbatasan termasuk fasilitas latihan menjadi sasaran kritiknya di awal kedatangan. Persib melewati 19 pertandingan dengan 10 kemenangan, lima kali imbang, dan empat kali kalah. Persib mengumpulkan 35 poin.
Gomez pun menjadi idola bobotoh berkat kerja kerasnya itu. Mereka yakin, Gomez berbeda dari pelatih asing milik Persib sebelumnya. (Nazmi Abdurrahman/Tribun Jabar)