Peran Baru N'Golo Kante di Chelsea: Kini Lebih Didorong untuk Cetak Gol
Pelatih Maurizio Sarri sendiri mengakui, filosofi bermainnya yang dikenal sebagai "Sarri-ball" membutuhkan adaptasi sekitar dua bulan.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Sapto Nugroho
TRIBUNNEWS.COM - Musim lalu, N'Golo Kante mencetak gol pertama dan satu-satunya untuk Chelsea pada pekan ke-4 Liga Primer Inggris.
Musim sebelumnya (2016/2017), gelandang bertahan asal Prancis ini mengemas gol satu-satunya untuk Chelsea pada pekan ke-9 Liga Primer.
Musim ini, dalam partai perdana, N'Golo Kante langsung mencetak gol di pekan pertama Liga Primer saat Chelsea menggilas Huddersfield Town 3-0 di Stadion The John Smith, Huddersfield, Sabtu (12/8/2018) malam.
Apakah itu sebuah kebetulan atau justru pertanda bahwa di era pelatih anyar, Maurizio Sarri, N'Golo Kante mendapat porsi tugas menyerang lebih banyak?
Sejumlah pengamat lebih meyakini opsi yang kedua.
Baca: Efek Dahsyat Jorginho di Lini Tengah Chelsa
Ya, mereka menilai, di era Maurizio Sarri yang memang menganut filosofi menyerang ini, N'Golo Kante yang selama ini dikenal sebagai gelandang bertahan murni, ikut mendapat peran untuk lebih menyerang, ketimbang ikut bertahan.
Hal itu di antaranya diyakini oleh mantan pemain timnas Italia, Paolo di Canio.
Dalam kolomnya di Metro kemarin, ia menulis, "Well, sangat baik Kante bisa mencetak gol untuk The Blues. Sekarang, lawan-lawan Chelsea sepertinya harus bersiap-siap untuk mengawalnya dan mempersiapkan diri lebih baik untuk menjinakkannya. Saya pikir, kita akan melihat Kante yang lebih ofensif di era Sarri sekarang, yang membuatnya berpotensi mencetak banyak gol."
Baca: Prediksi Liga Primer Inggris 2018/2019: Manchester City Tetap Favorit, Liverpool Ancaman Utama
Di laga kemarin, Maurizio Sarri menurunkan formasi 4-3-3 dengan N'Golo Kante beroperasi di sektor gelandang kanan.
Hadirnya Jorginho sebagai gelandang sentral dan Ross Barkley di sisi kiri, membuatnya bisa lebih leluasa maju menyerang.
Di era pelatih Chelsea sebelumnya, Antonio Conte yang mengusung 3-5-1-1 atau 3-4-3, N'Golo Kante dipatok sebagai gelandang sentral yang lebih fokus untuk bertahan.
Gol pertama The Blues menunjukkan bagaiman peran baru itu diperankan oleh N'Golo Kante.
Bermula dari aksi brilian Willian di sisi kiri pertahanan lawan.
Winger asal Brasil ini menyisir dari sayap untuk masuk ke area kotak penalti dan melepaskan umpan lambung ke kotak penalti.
Bola melayang dan N'Golo Kante yang berada di seberang sisi kanan bergerak menyambut bola dengan tendangan voli yang membobol gawang tuan rumah.
Baca: Liverpool vs West Ham United: The Reds Menang Telak 4-0
Itulah gol pertama N'Golo Kante untuk The Blues sejak ia terakhir melakukannya ke gawang Leicester City pada September 2017 atau 335 hari lalu.
Dua gol Chelsea berikutnya lahir lewat tendangan penalti Jorginho di menit ke-45 dan Pedro Rodriguez di menit ke-80 memanfaatkan assists dari Eden Hazard.
Kendati menang telak dan mendominasi penguasaan bola sampai 63 persen, namun harapan pubik melihat gaya bermain baru Chelsea, yang konon lebih ofensif ketimbang musim lalu, masih belum sepenuhnya tercapai.
Baca: Unik, Kiper Wolverhampton Wanderers Pakai Nomor Punggung 11
Pelatih Maurizio Sarri sendiri mengakui, filosofi bermainnya yang dikenal sebagai "Sarri-ball" membutuhkan adaptasi sekitar dua bulan untuk bisa mulai diterapkan di Chelsea.
"Sarri-ball bukan defenisi dari saya. Di Naples, kami bermain dengan kecepatan tinggi, menyerang, merebut bola, dengan terus-menerus, menggunakan kecepatan para striker. Jadi, itu menyenangkan buat para suporter," katanya usai pertandingan.
Baca: Kisah Pilu Mochamad Supriadi di Masa Lalu: Dari Susah Beli Sepatu, tak Dapat Restu, hingga Kena Tipu
"Kami membuat rekor poin di klub, di tahun pertama, kedua, dan ketiga. 91 poin musim lalu, meski finis di belakang Juventus. 91 poin sudah cukup untuk memenangan gelar juara di Serie A. Jadi musim lalu sedikit kurang beruntung menurut saya," ujar Maurizio Sarri mengulas.
Namun, tuturnya lagi, ia tak bisa menjamin sepenuhnya gaya serupa bisa diterapkan di Chelsea.
"Bisakah Anda memainkan gaya yang sama di Inggris? Saya tidak tahu. Semua tergantung dengan karakteristik di Liga Primer dan para pemainnya. Saya harus beradaptasi dengan karakteristik setiap pemain dan bukan sebaliknya," ujar Maurizio Sarri tak berani berjanji. (*)