Cerita di Balik 'Pembajakan' Barcelona Atas Malcom dari AS Roma: Menawar Lebih Tinggi di Titik Akhir
Hanya, beberapa jam sebelum terbang ke Roma, agem Malcom dan Bordeaux ternyata memutuskan kesepakatan secara sepihak.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Malcom Felipe De Oliveira sempat menjadi perbincangan di bursa transfer musim panas lalu karena terlibat drama "pembajakan" pemain.
Ya, Malcom yang merupakan mantan pemain Bordeaux dibajak oleh Barcelona dari AS Roma.
Pada geliat bursa transfer tersebut, Malcom awalnya dikabarkan akan berlabuh ke AS Roma dengan nilai transfer sebesar 36 juta euro.
Hanya, beberapa jam sebelum terbang ke Roma, agem Malcom dan Bordeaux ternyata memutuskan kesepakatan secara sepihak.
Bordeaux lalu menerima pinangan Barcelona untuk Malcom dengan mahar yang juga lebih besar, 41 juta euro.
Hanya, cerita yang lebih lengkap dari drama "pembajakan pemain" baru terungkap.
Pengungkapan ini dilakukan oleh mantan rekan Malcom di Bordeaux yang juga sahabat dekat sang pemain, Jonathan Cafu.
Dilansir BolaSport.com dari laman Bleacher Reports, Cafu mengetahui progres transfer dari Malcom sejak tahap awal.
"Saya berlatih dengannya (Malcom) pada suatu pagi di gym dan dia mengatakan pada saya bahwa kepindahannya sudah sangat dekat. Lalu ia mengundang saya dan istri saya ke rumahnya untuk makan siang sekaligus perpisahan," ucap Cafu.
"Lalu saya pulang (usai makan siang) dan bersantai di sofa, lalu istri saya mengatakan bahwa dia (Malcom) akan membela AS Roma. Saya bergegas menuju rumahnya dan memberikan selamat untuknya," katanya.
"Saya bahagia atas kesuksesannya, saya mengatakan 'Anda akan bermain di Liga Champions dan setiap orang akan mengenal anda'. Lalu kami menuju ke bandara untuk menunggu jet pribadi yang akan mengantarkannya ke Roma,"kata sang pemain bercerita.
Ternyata, keganjilan baru Cafu rasakan saat ia dan Malcom telah sampai di bandara.
"Setelah kami sampai di bandara, kami menunggu agennya (Malcom). Setengah jam, satu jam, namun sang agen tak tampak, seperti tanpa jejak," kata Cafu.
"Lalu, sang agen menelpon Malcom, dan ia mengatakan pada saya bahwa Barcelona turut menawarnya,"katanya.
"Saya kira itu bercanda, namun itu menjadi nyata. Dia sangat bahagia, karena Barcelona berada di level berbeda. Esoknya saya menemaninya hingga saat-saat terakhir sampai kepastian kepindahannya ke Barcelona terjadi," kata pemain berposisi striker ini.