Save Our Soccer: Kematian Suporter Menjadi Masalah Serius Sepakbola Indonesia
Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali mengatakan kasus kematian suporter menjadi masalah serius sepakbola Indonesia.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali mengatakan kasus kematian suporter menjadi masalah serius sepakbola Indonesia.
"Sayangnya, hal ini tidak mendapatkan perhatian khusus dari pssi, pihak klub, dan pihak keamanan. Akhirnya satu nyawa lagi melayang saat laga Persib vs Persija di Stadion GBLA, Minggu (23/9/2018). Haringga Sirila tewas akibat dikeroyok," ungkap Akmal Marhali dalam rilisnya yang diterima tribunnews.com, Minggu malam (23/9/2018).
Nyawa diakui Akmal sangat murah di sepakbola Indonesia. Tak pernah ada penyelesaian baik secara hukum sepakbola maupun hukum kriminalitas secara tuntas.
"Akhirnya, dianggap "membunuh" menjadi hal biasa di sepakbola infonesia. Karena tidak ada antisipasi dan penanganan kasus secara serius dan tuntas. Untuk laga yang melibatkan persib dan persija ini adalah tumbal nyawa yang keenam," tuturnya.
Karena itulah, Akmal minta PSSI dan Pemerintah harus tegas dalam memberikan sanksi terhadap aktivitas sepakbola yang menyebabkan tumbal nyawa.
Berdasarkan catatan Save Our Soccer mereka yang meninggal di kancah kompetisi sepakbola tanah air antara lain:
1. Rangga Cipta Nugraha, 22 tahun, (Bobotoh) 27-05-2012 Persija vs Persib Tusukan senjata tajam
2. Lazuardi, 29 tahun (Bobotoh) 27-05-2012 Persija Vs Persib Pengeroyokan
3. Dani Maulana, 17 tahun (Bobotoh) 27-05-2012 Persija Vs Persib Pengeroyokan
4.Gilang, 24 (The Jakmania Pekalongan) 06-11-2016 Perjalanan pulang usai Persija vs Persib di Stadion, Manahan, Solo Jatuh dari kendaraan
5. Harun Al Rasyid Lestaluhu alias Ambon, 30 (The Jakmania Kali Malang) 06-11-2016 Perjalanan pulang usai Persija vs Persib di Stadion, Manahan, Solo Pengeroyokan di Tol Palimanan, Cirebon
6. Haringga Sirilla, tewas sikeroyok.