TRIBUNNEWS.COM - Satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, tewas setelah dikeroyok sekelompok orang di luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018).

The Jakmania asal Cengkareng, Jakarta Barat, itu tewas ditempat usai menerima benda-benda tumpul pada bagian kepala hingga badannya.

Kejadian itu mengundang komentar dari Manajer Persib, Umuh Muchtar.

Umuh sangat yakin tindakan yang dilakukan kepada Haringga itu bukan oleh bobotoh.

“Itu bukan bobotoh, saya yakin itu oknum. Kalau bobotoh tidak seberingas itu,” kata Umuh saat dihubungi wartawan.

Umuh mengakui tindakan tersebut sudah menjurus ke arah kebrutalan dan kebiadaban.

Pria yang akrab disapa Wa Haji itu berharap kejadian tersebut menjadi yang terakhir. 

“Ini pernah terjadi untuk pendukung Persib juga, terus saling balas dendam. Terus rasanya tidak akan selesai sampai kapan pun. Ini tidak kami inginkan,” kata Umuh.

Umuh juga mengatakan sejatinya sepak bola itu merupakan persatuan, apalagi The Jak Mania dan bobotoh merupakan warga negara Indonesia.

Terlebih Persib juga merupakan salah satu hiburan masyarakat Jawa Barat.

“Saya yakin orang Jawa Barat gelisah semua, kenapa? Karena ini tempat hiburan. Kalau ada apa-apa siapa yang rugi? Kita semua kan?” kata Umuh.

Umuh juga berharap PSSI tidak memberikan hukuman berat kepada Persib.

PSSI diminta Umuh harus jeli untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

“Masalah seperti ini bukan di Persib saja tapi juga di luar dugaan dan di luar lokasi pertandingan. Ya itu menjadi pertimbangan,” kata Umuh.