Polisi Tengah Halau Massa yang Memaksa Masuk Stadion GBLA Saat Pengeroyokan Haringga Sirla Terjadi
Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema membantah pihak kepolisian abai saat pengeroyokan Haringga terjadi.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema, menegaskan anggotanya bekerja maksimal mengamankan jalannya laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Minggu (23/9/2018).
Ia membantah polisi abai terkait tewasnya Haringga (23), suporter Persija.
"Anggota kami sudah bekerja maksimal, ada 4.352 anggota dari Polrestabes Bandung, Polda Jabar, dan unsur TNI serta dari pemerintah yang mengamankan. Saat kejadian, anggota kami tengah mengantisipasi massa suporter yang diantaranya tidak membawa tiket tapi memaksa masuk ke area stadion," ujar dia di Jalan Merdeka, Selasa (25/9/2018).
Ia menjelaskan, saat itu, massa suporter Persib merengsek memaksa masuk area stadion namun kapasitas stadion sudah sesuai kapasitas.
Polisi bahkan sempat menghalau massa dengan tembakan gas air mata namun massa tetap memaksa masuk.
"Padahal sudah jauh-jauh hari kami minta suporter yang tidak memiliki tiket untuk tidak datang ke stadion," ujar Irman.
Kemarin, polisi memanggil panitia penyelenggara (panpel) pertandingan Persib untuk dimintai keterangannya oleh Satreskrim Polrestabes Bandung sebagai saksi atas tewasnya Haringga.
Penyidik menanyakan sejumlah hal terkait teknis penyelenggaraan pertandingan Persib melawan Persija.
Menurutnya, sebelum laga digelar, panpel sempat menyepakati sejumlah hal saat izin pertandingan diberikan. Padahal, Polrestabes Bandung sempat berencana memundurkan laga tersebut dua hari hari H.
"Salah satunya, mengantisipasi massa yang membludak sedangkan kapasitas stadion (GBLA) hanya 38 ribu namun yang datang hampir 100 ribu. Nah, panitia ingin ada penyortiran di ring tiga di pintu luar. Kami sudah lakukan itu, namun faktanya, massa yang datang tanpa tiket lebih banyak dibandingkan massa yang memiliki tiket," ujar Irman.
Kemudian, kata dia, polisi sempat meminta panpel untuk menyiapkan layar monitor lebar di luar stadion untuk mengantisipasi massa yang tidak bisa masuk sehingga bisa menonton di luar stadion.
Panpel menyepakati menyiapkan 6 layar lebar di luar stadion.
"Namun pada pelaksanaannya tidak sesuai harapan sehingga masa berupaya masuk dan melakukan pelemparan kepada petugas kami," kata Irman.