Kroasia vs Spanyol: Bukti Kualitas Dua Kapten
Modric dan Ramos akan sama-sama berusaha menunjukkan kualitasnya di atas lapangan
Penulis: Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada tiga kesamaan pada Luka Modric dan Sergio Ramos.
Pertama, mereka sama-sama bermain untuk Real Madrid. Kedua, mereka menjabat sebagai kapten tim nasional masing-masing, Kroasia dan Spanyol.
Ketiga, Modric dan Ramos akan sama-sama berusaha menunjukkan kualitasnya di atas lapangan saat saling berhadapan pada pertandingan UEFA Nations League A grup 4 di Stadion Maksimir, Zagreb, Jumat (16/11) dini hari waktu Indonesia.
Luka Modric sedang panen kritik sejak musim kompetisi 2018/19 bergulir. Performa Modric dianggap menurun setelah tampil impresif pada Piala Dunia 2018.
Zlatko Dalic, pelatih tim nasional Kroasia, melontarkan pembelaan. Menurut Dalic performa Modric kini justru mulai naik.
"Luka membikin assist untuk kemenangan Real Madrid kemarin malam. Dia juga sadar kritik adalah hal yang normal. Dia meningkatkan performanya, saya tahu performanya akan kembali dan dia akan menjadi pemimpin tim kami," ujar Dalic dikutip dari Novi List.
Menurut Dalic performa Modric terpengaruh oleh performa Real Madrid di masa kepelatihan Julen Lopetegui.
Faktanya memang demikian. Modric sempat tak menyumbang assist atau mencetak gol untuk Real Madrid maupun tim nasional Kroasia setelah Piala Dunia 2018.
Modric bisa mematahkan tren buruk itu pada akhir pekan lalu.
"Ketika Real Madrid mengalami kekalahan, dia akan menjadi kambing hitam. Namun demikian, kualitasnya sangat tersohor, Luka termasuk pemain terbaik di dunia," kata Dalic.
Sergio Ramos baru-baru ini mendapatkan kritik pedas terkait gaya bermainnya.
Pada pertandingan Liga Champions pekan lalu Ramos menyikut Milan Havel, bek Viktoria Plzen. Hidung Havel sampai berdarah akibat sikutan itu.
Luis Enrique, pelatih tim nasional Spanyol, membela Ramos.
Enrique menyebut Ramos sebagai pemain yang kuat dalam menghadapi kritikan. Menurut Enrique kapten timnya itu memiliki karakter yang kuat.
"Dia seorang pemain yang unik dan spesial. Dia telah menjuarai segalanya dengan tim nasional dan klubnya. Dia profesional yang unik dan seorang pemimpin, contoh bagi pemain yang lain," ujar Enrique dikutip dari Football Espana.
Laga Nations League akan jadi kesempatan bagi Modric dan Ramos untuk menunjukkan kualitas mereka yang sebenarnya.
Meski sekadar laga Nations League, laga ini memiliki tensi yang tinggi. Kekalahan telak 6-0 dari La Furia Roja pada laga pertama September lalu akan menjadi motivasi tambahan bagi skuat Vatreni.
"Pertandingan di Zagreb akan jadi ujian serius untuk kami, di tempat yang memiliki atmosfer angker, melawan sebuah tim nasional yang penasaran pada apa yang terjadi pada pertandingan pertama," kata Enrique.
Tim nasional Kroasia akan berusaha semaksimal mungkin untuk membalaskan kekalahan itu.
Posisi Vatreni di klasemen grup 4 mengkhawatirkan. Mereka berada di posisi terbawah mengoleksi satu angka.
Spanyol memimpin klasemen mengoleksi enam angka, sedangkan Inggris di peringkat kedua mengoleksi empat angka.
Jika hanya jadi peringkat terbawah, tim nasional Kroasia akan terdegradasi ke liga yang lebih rendah rangkingnya.
"Kami menantikan dua laga yang berat dan atraktif ini. Saya secara khusus senang harus melawan Spanyol lebih dulu karena ini akan jadi pertandingan resmi pertama kami di kandang setelah Piala Dunia," ujar Dalic.
"Kami harus melupakan kekalahan itu karena pertandingan nanti akan berbeda. Spanyol telah mengubah gaya bermain mereka, sekarang mereka bermain lebih cepat dan lebih langsung, kami harus hati-hati," imbuh Dalic.