4 Kisah Ole Solskjaer Pelatih Baru Manchester United, Si Muka Imut yang Berani Melawan Fergie
Empat kisah menarik dari Ole Gunnar Solskjaer, si pelatih baru Manchester United.
Penulis: Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM - Manchester United akhirnya resmi mengumumkan mantan pemain mereka, Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih interim pengganti Jose Mourinho, Rabu (19/12/2018).
Bagi fans Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer tentu tak asing.
Dia sangat populer dengan julukan The Baby Faced Assasin, atau Si Pembunuh Berwajah Imut, lantaran keganasannya di kortak penalti.
Satu hal lagi yang dikenang fans MU, Ole Gunnar Solskjaer merupakan super sub terbaik yang dimiliki oleh Manchester United di era Sir Alex Ferguson.
Tapi, siapa sebenarnya Ole Gunnar Solskjaer?
Berikut 4 fakta dan kisha unik yang mungkin belum anda ketahui soal Ole Gunnar Solskjaer :
1. Bukan Keluarga Pesepakbola
Ole Gunnar Solskjaer kerap dipuji Alex Ferguson punya bakat sensasional di sepak bola.
"Dia seorang finisher hebat, satu yang terhebat yang pernah kulihat," kata Alex Ferguson.
Hebatnya, Solskjaer mendapat bakat itu secara sendiri, tidak turun dari DNA keluarganya.
Ayah Solskjaer, sebetulnya merupakan seorang pegulat profesional.
2. Nyaris Pindah Tottenham
Tak banyak yang tahu, Ole Gunnar Solskjaer sejatinya nyaris pindah ke Tottenham Hotspur.
Tahun 1998, Tottenham baru saja menjual Teddy Sheringham ke Manchester United.
Nah, sebagai gantinya, mereka merayu Ole Gunnar Solskjaer agar menjadi pengganti Sheringham.
"Mereka sudah setuju dengan hargaku, 5,5 juta pauns, rasanya," kata Ole Gunnar Solskjaer di FourFourTwo.
"Tapi bos (Alex Ferguson) memanggilku ke ruangannya. Dia berkata : "Aku tak ingin menjualmu, karena bila kau di sini, kau akan kuberi jam bermain yang cukup,"
"Itu sudah cukup buatku. Aku tak ingin pindah. Agenku berkata, dia tak pernah bertemu dengan orang sekeras kepala seperti aku. Tapi pilihanku benar," kata Solskjaer.
Setahun setelahnya, Solskjaer menjadi pahlawan MU dengan mencetak gol kemenangan ke gawang Bayern Muenchen.
Gol yang berbuah trofi Liga Champions pertamanya.
3. Kartu Merah Kontroversial
Tak hanya gol dramatis Final Liga Champions, satu kenangan lain Ole Gunnar Solskjaer adalah kartu merah kontroversial saat MU berhadapan dengan Newcastle United, di Liga Primer Inggris, Old Trafford, April 1998.
Saat itu kedudukan sama kuat 1-1, dan waktu telah memasuki menit akhir.
MU mendapat tendangan bebas, dan David Beckham menjadi eksekutornya.
Semua pemain MU pun sudah masuk ke kotak penalti Newcastle
Pengamat sudah mengira, tendangan bebas itu akan menjadi peluang terakhir di laga itu.
Keliru.
Tendangan Beckham dipatahkan oleh pemain Newcastle, dan terjadi petaka serangan balik.
Pemain Newcastle, Lee Sharpe, membawa bola seorang diri tanpa kawalan ke gawang Manchester United.
Tapi Solskjaer sekuat tenaga mengejarnya, dan dengan sengaja menjatuhkan Lee Sharpe, sehingga pupuslah peluang Newcastle mencuri kemenangan di detik akhir.
Meski kena kartu merah, tapi semua fans di Stadion Old Trafford memberi appluas untuk Solskjaer.
Dialah pahlawan MU pada hari itu.
Anehnya, belakangan Solskjaer mengaku, ia tetap saja diamuk oleh Fergie gara-gara insiden itu.
Menurut Solskjaer, Fergie saat itu mengatakan : "Di Manchester United, kita tidak menang dengan cara itu, Kita bermain dengan fair play,"
4. Berani Menantang Fergie
Meski punya julukan Si Wajah Imut, tapi Solskjaer ternyata punya nyali juga menantang pelatih otoriter nan galak sekelas Alex Ferguson.
Cerita ini terjadi pada April 2000.
Saat itu, MU punya 4 striker yang sama hebatnya, sehingga Fergie pusing memilih siapa yang akan bermain.
Andy Cole, Dwight Yorke, Ole Solskjaer, dan Teddy Sheringham.
Nah, karena Solskjaer sudah bermain di laga sebelumnya bersama Andy Cole, maka ia tak dipilih oleh Fergie.
Fergie memanggil 4 striker, dan memberitahukan keputusannya.
"Aku akan memasang Yorke dan Sheringham, siapa di antara kalian yang tidak setuju, bicaralah," kata Fergie ketika itu.
Semua pemain, kecuali Solskjaer, mengangguk.
Mereka lalu keluar ruangan.
Saat sendirian, Solskjaer kemudian berkata kepada Fergie.
"Aku tak bisa menerimanya, Bos,"
"Kau sempat menantangku, apakah aku bisa bermain sesering mungkin, Ini waktunya membuktikan,"
"Terakhir aku bermain bagus dan mencetak gol, meski hanya mendapat waktu istirahat satu hari. Kau lihat aku bisa bermain dua kali dalam tiga hari,"
Fergie pun akhirnya mengalah, dan memanggil Sheringham kembali ke kantornya.
"Ole yang akan main, maaf," kata Fergie kepada Sheringham. (*)