Soal Mafia Bola, Giliran Operator Kompetisi Diinterogasi
Berlinton mengaku dicecar 20 pertanyaan seputar fungsi dari LIB sebagai operator kompetisi.
Penulis: Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Sekitar lima jam perwakilan PT Liga Indonesia Baru (LIB) berada di ruang penyidik Bareskrim.
Direktur Utama LIB, Berlinton Siahaan dan Chief Operation Officer LIB, Tigor Shalom Boboy akhirnya turun ke lantai dasar pukul 17.00 WIB.
Maksud kedatangan Berlinton dan Tigor untuk memenuhi panggilan Bareskrim terkait kasus mafia sepakbola.
Berlinton mengaku dicecar 20 pertanyaan seputar fungsi dari LIB sebagai operator kompetisi.
"Semua pertanyaan tadi kami jelaskan dengan baik, apa yang kami laksanakan, apa yang kami berikan, apa yang kami dapat, kami jelaskan semuanya," paparnya di kantor Ombudsman, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Kasus mafia bola mencuat usai pernyataan yang dibuat manajer Madura FC Januar Herwanto di program Mata Najwa.
Disebutkan bahwa pengaturan skor yang dikendalikan mafia sepakbola Indonesia benar adanya.
"Kami mendukung langkah ini, kami juga siap membantu pihak berwajib supaya kasus ini tuntas kompetisi juga berjalan lebih bagus termasuk nilai sponsor," urai Berlinton.
Pertanyaan serupa juga ditujukan kepada Tigor, penyidik bertanya subtantif terkait adanya praktik pengaturan skor.
Tigor menyebut LIB hanya berperan sebagai penyelenggara dan tidak bersentuhan langsung dengan pengadaan wasit yang dinaungi PSSI.
"Wasit itu ada ranahnya sendiri di PSSI. Dari sisi regulasi sebenarnya kami sudah menjalankab apa yang harus kami jalankan. Semua tergantung niat pelaku sepakbola," sebut Tigor.
Kasus ini masih dalam penyidikan oleh satgas anti mafia bola yang dikomandoi Kapolri Tito Karnavian.
Diketahui Anggota Exco PSSI Johar Lin Eng kini berstatus tersangka atas kasus match fixing.