Nicklas Bendtner Dilarang Perkuat Timnas Denmark Enam Bulan
Mantan striker Arsenal, Nicklas Bendtner akhirnya menjalani hukuman sebagai tahanan rumah selama 50 hari.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, ROSENBORG - Nicklas Bendtner memamerkan gelang pengawas elektronik yang dipasangkan di kakinya.
Mantan striker Arsenal, Nicklas Bendtner akhirnya menjalani hukuman sebagai tahanan rumah selama 50 hari.
Pemain asal Denmark yang kini membela Rosenborg BK itu pun memberikan kabarnya yang terkini.
Lewat postingan Instagram, Bendtner memamerkan gelang pengawas elektronik yang dipasangkan pihak berwenang di kaki kirinya.
Sebelumnya, Bendtner melakukan aksi tak terpuji dengan memukul supir taksi di Denmark (Dantaxi) pada September 2018.
Ia bertengkar dengan sang supir dan dilaporkan telah melukai rahangnya dengan pukulan dan tendangan.
Pemain yang dijuluki 'lord' itu juga emoh membayar ongkos sebesar 4,8 poundsterling (Rp 86 ribu) saat sedang kencan dengan pacarnya, Philine Roepstorff.
"Saya bisa mengonfirmasikan adanya kekerasan serius pada salah satu driver kami malam ini," jelas pengelola Dan taxi, Rasmus Krochin.
"Sang supir saat ini berada di meja operasi dengan rahang patah. Direktur kami sudah menginformasikannya pagi ini."
Sejak usianya masih belia Bendtner memang kerap kali melahirkan bermasalah.
Saat masih di Arsenal pesepak bola 30 tahun tersebut pernah bersitegang dengan rekan striker lain, Emmanuel Adebayor.
Tak berhenti sampai di situ, pada 2009 Bendtner juga pernah kedapatan keluar dari klub malam dalam keadaan hampir telanjang.
Contohnya, ia pernah didenda sebesar 80 ribu poundsterling atau Rp 1,4 miliar karena berselebrasi menunjukkan celana dalamnya.
Musim selanjutnya saat membela klub raksasa Italia Juventus, Bendtner kembali didenda sebesar 100 ribu poundsterling (Rp 1,8 miliar) plus dilarang menyetir selama tiga bulan.
Selain hukuman tersebut, Bendtner juga dilarang memperkuat Timnas Denmark selama enam bulan.
Alasan hukuman dijatuhkan padanya karena Bendtner terbukti mengendarai mobil sambil mabuk di kota Copenhagen, Denmark.
Baca Juga: Kunci Chelsea Kuasai Dunia: Uang adalah Raja, Pulisic adalah Segalanya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.