Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Edy Rahmayadi Mundur, Menpora Imam Nahrawi Tegaskan PSSI Harus Cepat Tangani Mafia Bola

Imam Nahrawi menegaskan mundurnya Edy Rahmayadi sebagai Ketum PSSI tak akan menghentikan perang terhadap pengaturan skor dalam sepak bola Indonesia.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Sapto Nugroho
zoom-in Edy Rahmayadi Mundur, Menpora Imam Nahrawi Tegaskan PSSI Harus Cepat Tangani Mafia Bola
Instagram @nahrawi_imam
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi menegaskan mundurnya Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI tidak akan menghentikan perang terhadap pengaturan skor dalam sepak bola Indonesia.

Ia justru mendesak PSSI untuk semakin gencar dan serius dalam membenahi permasalahan sepak bola nasional.

"Pertama-tama, saya ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pak Edy Rahmayadi atas kerja keras dan dedikasinya selama menjabat sebagai Ketua Umum PSSI," ucap Menpora Imam Nahrawi.

Dengan keputusan Edy Rahmayadi mundur sebagai ketua umum dalam Kongres PSSI 2019 di Bali pada 20 Januari 2019, berarti Joko Driyono, selaku anggota paling senior dalam tubuh PSSI, akan menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI hingga Kongres Luar Biasa (KLB) digelar. 

Meski membutuhkan waktu transisi, Imam Nahrawi meminta PSSI untuk tidak membuang-buang waktu.

Permasalahan sepak bola Indonesia sudah terlalu rumit karena dibiarkan selama puluhan tahun belakangan. 

Berita Rekomendasi

Apalagi, PSSI tidak berdiri sendiri.

Ada Satgas Antimafia Bola dari pihak kepolisian yang telah bekerja dengan cepat dan luar biasa.

Kemenpora pun selalu siap memberikan bantuan demi kemajuan sepak bola nasional.

"PSSI harus segera melakukan identifikasi permasalahan-permasalahan sepak bola Indonesia agar tidak berlarut-larut dan menjadi masalah sistemik yang menghambat perkembangan sepak bola di Indonesia," tutur Imam Nahrawi.

"Saya pikir kuncinya adalah keterbukaan. Sudah ada beberapa anggota PSSI yang ditetapkan sebagai tersangka pengaturan skor. Pembenahan ini harus semakin dikeraskan. Tidak perlu malu untuk mengajak pihak lain bekerja sama jika ingin benar-benar serius berbenah," tambah Imam Nahrawi.

Dalam kesempatan yang sama, menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, itu juga menyoroti catatan prestasi Timnas Indonesia di berbagai level umur sepanjang 2018 lalu.

Hanya sedikit target yang mampu tercapai.

Prestasi Timnas Indonesia sangat erat kaitannya dengan sistem kompetisi nasional.

Imam Nahrawi yakin, jika seluruh pemilik suara (voters) di PSSI mampu bersinergi dan mengenyampingkan kepentingan klub masing-masing, maka akan ditemukan sebuah visi terkait sepak bola Indonesia yang berlandaskan prestasi di masa mendatang. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
18
14
3
1
45
17
28
45
2
Arsenal
19
11
6
2
38
17
21
39
3
Nottm Forest
19
11
4
4
26
19
7
37
4
Chelsea
19
10
5
4
38
23
15
35
5
Newcastle
19
9
5
5
32
21
11
32
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas