Lagi, Anak Muda Indonesia Bakal Mentas di Kompetisi Sepakbola Eropa: Firza Susul Jejak Egy Maulana
satu di antara pemain muda terbaik kembali mendapat kepercayaan dari klub yang mentas di kompetisi Eropa
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Kabar Firza Andika yang akan dikontrak oleh salah satu klub Eropa dari Liga Belgia, AFC Tubize, kian terang.
Firza Andika mengonfirmasi secara langsung kebenaran kabar tersebut kalau dia menuju Eropa, tepatnya Belgia.
Ketika ditanyai, dilansir BolaSport.com, Firza memastikan dirinya bakal menjadi bagian dari AFC Tubize tersebut.
"Iya benar," ujar Firza ketika ditanyai mengenai kabar dirinya bakal segera bergabung dengan klub Liga Belgia.
Namun, Firza tidak membeberkan durasi kontraknya di klub tersebut.
Sebelumnya, Firza dikabarkan bakal melakukan penandatanganan kontrak dengan AFC Tubize pada Jumat (25/1/2019).
Penandatanganan kontrak bakal dilakukan di Jakarta, tepatnya di Kantor Northcliff Indonesia yang terletak di bilangan SCBD.
Ada pun dilakukan di Jakarta lantaran saat ini Firza tengah mengikuti pemusatan latihan bersama timnas U-22 Indonesia.
Firza dan ke-29 pemain lain tengah dipersiapkan untuk melakoni Piala AFF U-22 2019.
Pemuda kelahiran Medan, 19 tahun lalu itu sempat mengikuti trial di klub tersebut.
Eks-pemain PSMS Medan ini sebelumnya telah berlatih selama 3 pekan sejak 5 hingga 25 November 2018.
Kabar bergabungnya Firza Andika ke AFC Tubize tentu saja cukup membanggakan.
Pasalnya, di tengah kondisi sepakbola Indonesia yang tak menentu ini, satu di antara pemain muda terbaik kembali mendapat kepercayaan dari klub yang mentas di kompetisi Eropa.
Pemain ini bakal menjadi yang kedua setelah Egy Maulana Vikri.
Sebelumnya, Egy mendapat kontrak tiga tahun dari klub sepak bola kasta tertinggi Liga Polandia, Lechia Gdansk.
Ada pun AFC Tubize sedang berkompetisi di Belgian First Division B alias kasta kedua di sistem persepakbolaan Belgia.
Firza bakal menjadi satu-satunya pemain asing asal Asia di klub itu.
Musim ini saja, 17 dari 25 nama pemain yang dimiliki klub berjulukan Les Sang et Or itu berasal dari luar Belgia.
Mereka kebanyakan berasal dari Afrika dan tidak ada yang berasal dari Asia.