Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari Ketum Umum PSSI, jabatan tersebut pun kini dipegang oleh Joko Driyono yang sebelumnya menjabat sebagai wakil Ketum PSSI.

Namun, karut marut sepakbola Indonesia, terlebih dengan menguapnya kasus pengaturan skor membuat kepercayaan publik terhadap PSSI mulai menurun.

Sosok Ketum PSSI yang bersih dan tulus memajukan sepakbola Indonesia pun kini sangat diidam-idamkan para pecinta sepakbola di tanah air. Begitu pun dengan Menpora Imam Nahrawi.

Bahkan, Menteri asal Bangkalan itu memberikan tiga hal penting yang haruS ada pada sosok yang akan menjadi Ketum PSSI selanjutnya.

“Harus lahir batin cinta sepakbola, harus mengerti bahwa sepakbola adalah alat pemersatu negeri ini dan harus punya komitmen untuk mengakhiri paceklik prestasi sepakbola di level SEA Games paling tidak,” kata Menpora setelah menghadiri acara peresmian Youth National Esports Championship 2019 di Aula Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Seperti diketahui, Sepakbola Indonesia tengah tercoreng dengan adanya kasus pengaturan skor yang terbukti terjadi pada Liga 3 dan Liga 2.

Dan hingga saat ini, Satgas Antimafia Bola telah menetapkan 11 tersangka termasuk empat lainnya yang masih buron.

Belum lagi, prestasi Timnas Indonesia khusunya senior juga belum menghasilkan juara semenjak Edy Rahamayadi menjabat sebagai Ketum PSSI.

SEA Games 2017; Medali Perunggu, Piala AFF 2016: Runner-up, Piala AFF 2018; tidak lolos grup, Asian Games; terhenti di 16 besar dari target empat besar yang sebelumnya diusung PSSI.