Real Madrid Bisa Jegal Barcelona Jadi Juara Copa del Rey
Barcelona sebagai pemegang gelar juara terbanyak Copa del Rey dihadapkan situasi tidak menguntungkan kala melawan rival abadi mereka, Real Madrid pada
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA - Barcelona sebagai pemegang gelar juara terbanyak Copa del Rey dihadapkan situasi tidak menguntungkan kala melawan rival abadi mereka, Real Madrid pada babak semifinal.
Sudah lama sejak terakhir kali Barcelona dan Real Madrid saling bertemu sebelum babak final Copa del Rey, tepatnya enam tahun yang lalu, dengan Barca yang tersingkir.
Namun sejak itu, Barcelona tidak pernah tersingkir sebelum partai puncak Copa del Rey dan sudah tampil dalam 23 putaran terakhir kejuaraan antarklub Liga Spanyol tersebut.
Sebuah rekor bersejarah, namun sekarang kondisinya berada di bawah ancaman.
Barcelona adalah Raja Copa del Rey, tidak diragukan lagi.
Mereka telah mengangkat trofi juara pada 30 kesempatan dengan telah memenangkan empat dari lima final terakhir mereka.
Satu-satunya kegagalan mengangkat trofi kala itu ketika mereka kalah di Mestalla melawan Madrid pada 2014.
Barcelona bisa disebut tim yang dom
Tetapi jika ada yang bisa menghalangi ambisi mereka, tidak lain adalah rival abadi mereka, Madrid.
Dalam pertemuan semifinal 2012/13, pertandingan pertama berakhir 1-1 di Estadio Santiago Bernabeu dengan gol-gol tercipta dari Cesc Fabregas dan Raphael Varane.
Pada pertemuan kedua di Camp Nou, Barcelona terpaksa mengakui keunggulan rival abadinya berkat dua gol Cristiano Ronaldo dan gol Raphael Varane yang hanya mampu dibalas oleh gol tunggal Jordi Alba.
Kenangan itu tentu menyakitkan bagi Barcelona yang memulai perjalanan dengan sukses di Copa del Rey.
Kini, mereka telah menemukan bentuk permainannya di Copa del Rey dengan membalikkan defisit leg pertama musim ini saat melawan Levante dan Sevilla.
Namun, Barcelona terancam tidak bisa memainkan bintang andalan mereka Lionel Messi akibat mengalami cedera ketika Barca melawan Valencia pada Minggu (3/2/2019) lalu.
Sementara Madrid yang pada awal tahun terlihat kelimpungan, justru sedang berada dalam kondisi terbaiknya yang terbukti dengan raihan lima kemenangan beruntun.
Dengan sejarah perseteruan panjang antara kedua klub, siapapun yang nantinya keluar sebagai pemenang tentunya tidak merayakannya sebagai sekadar berhasil lolos ke babak berikutnya.