Urakan FC Punya Peran Besar Dalam Karir Sepakbola Sani Rizki Fauzi
Kesuksesan Sani Rizki Fauzi menembus skuat Tim Nasional U-22 tak diraihanya secara instan.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kesuksesan Sani Rizki Fauzi menembus skuat Tim Nasional U-22 tak diraihanya secara instan.
Pemuda asal Ci Curug, Sukabumi itu memulainya dari nol. Bermula dari ia dikenalkan sepakbola oleh kedua orang tuanya sejak dini.
“Saya suka bola dari kecil, sudah dikenalkan sama orang tua saya. Dari TK sudah main bola, terus waktu SD kelas 3 saya masuk SSB PSBP sampai kelas tiga SMP,” cerita Sani kepada Tribunnews soal bagaiman ia mengenal sepakbola.
Bakat Sani mulai terlihat ketiga kelas 3 SMP. Ia pun mencoba peruntungan di Ibu Kota. Urakan FC, salah satu tim amatir di daerah Jakarta Timur yang merekrutnya.
Di Urakan FC, Sani bermain di kompetisi Piala Suratin 2014, hingga akhirnya Sani mengantarakan Urakan FC menjadi juara. Dari situ, garis pesepakbola Sani mulai terlihat.
Ia pun mendapat beasiswa di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajara (PPLP) Ragunan, begitu lulus ia mendapat kesempatan untuk tes menjadi anggota Polisi.
Sani diterima menjadi siswa Kepolisian di SPN Lido pada 2016. Tujuh bulan menjalani pendidikan, dia memiliki gelar alias berpangkat Bripda Sani Rizki Fauzi.
“(Jadi anggota Polisi) Itu kemauan saya, dan alhamdulillah dapat beasiwa juga dari sepakbola, habis itu masuk Bhayangkara FC,” ujarnya.
Sani kini tengah tenar. Namanya kian melambung setelah ia menyumbangkan satu gol pada laga final Piala AFF U-22 kontra Thailand.
Bagi Sani, apa yang ia dapatkan sekarang selain berkat kerja keras dan doa tapi juga karena dukungan dari orang tuannya yang terus mendoakannya sejak dini hingga sekarang.
“Kedua orang tua saya sosok yang paling penting buat karir saya. Karena mereka sudah mengenalkan saya dengan sepakbola, mendokan saya dan mendidik saya. Kesuksesan saya ini berkat mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono menceritakan bahwa Sani adalah anak sederhana yang kini menjadi kebanggaan Polri.
“Ayah Sani berprofesi tukang ojek, dan ibunya cleaning service. Dengan kegigihannya, dia bisa dapat ranking di sekolah masuk polisi dan tembus Timnas U-22. Dia adalah kebanggaan Kepolisian,” kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (27/2/2018).
Kecintaan dan rasa terima kasih Sani kepada orangtuanya pun ia curahkan hari ini, Kamis (28/2/2019) - Setelah diterima Presiden Joko Widodo di Istana Negara ia langsung bertolak ke Sukabumi untuk menemui orangtuanya dan mengadakan syukuran.
“Habis ini (pertemuan dengan Presiden Jokowi) saya langsung pulang Ke Sukabumi. Ya ada syukuran dulu di sana, solanya besok harus balik lagi ke sini (Jakarta),” pungkasnya.