Borneo FC Alami Fase Terburuk di Ajang Piala Presiden 2019
Borneo juga tercatat sebagai tim dengan pertahanan buruk setelah kemasukan delapan gol dari tiga pertandingan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Setelah empat kali ikut serta, Borneo FC kini harus merasakan fase terburuk mereka pada ajang pramusim Piala Presiden 2019.
Borneo FC yang dulu menjadi tim ancaman pada ajang Piala Presiden kini telah berubah.
Seperti diketahui, tim berjulukan Pesut Etam itu selalu menembus babak delapan besar pada Piala Presiden 2015 dan 2017.
Bahkan, tim kebanggaan warga Samarinda itu tampil sebagai runner-up pada Piala Presiden 2017.
Namun, kualitas Borneo FC kemudian menurun pada Piala Presiden 2018 dan 2019.
Musim lalu, Borneo gugur dari fase grup sebagai peringkat ketiga dengan catatan tiga poin.
Satu-satunya kemenangan Borneo diraih dari kontestan Liga 2 2018, PSPS Riau, pada laga terakhir Grup D Piala Presiden 2019.
Meskipun begitu, setidaknya Borneo memiliki catatan selisih gol yang berimbang yaitu mencetak 5 gol dan kemasukan 5 gol.
Kondisi tersebut tidak berlaku pada Piala Presiden 2019, skuat asuhan Fabio Lopez benar-benar mengalami fase terburuk.
Berada satu grup dengan Persija Jakarta, PSS Sleman, dan Madura United, Borneo telah gagal menunjukkan perlawanan berarti.
Nihil gol dan nol poin menjadi bukti sengsaranya Borneo FC di Piala Presiden 2019.
Tak hanya itu, Borneo juga tercatat sebagai tim dengan pertahanan buruk setelah kemasukan delapan gol dari tiga pertandingan di Grup D Piala Presiden 2019.
Lima gol ketika melawan Persija, dua gol saat menghadapi PSS, dan satu gol ketika ditaklukkan Borneo FC.
Borneo menjadi tim asal Kalimantan yang memiliki statistik terbutuk pada Piala Presiden 2019.