Napoli vs Arsenal di Perempat Final Liga Europa yang Senang Dries Mertens
Dries Mertens, salah satu penyerang Napoli menyatakan bahwa timnya harus menyingkirkan Arsenalpada babak perempat final Liga Europa.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, NAPOLI - Dries Mertens, salah satu penyerang Napoli menyatakan bahwa timnya harus menyingkirkan Arsenal pada babak perempat final Liga Europa.
Satu-satunya wakil Liga Italia yang tersisa, Napoli, mendapat lawan kontestan Liga Inggris, Arsenal, dalam babak perempat final Liga Europa.
Arsenal akan berkesempatan menggelar leg pertama di Stadion Emirates pada 11 April mendatang.
Sedangkan Napoli kebagian jatah menghelat pertemuan kedua di Stadion Naples pada 18 April 2019
Dries Mertens mengakui bahwa menghadapi Arsenal adalah undian yang tidak mudah bagi timnya.
"Kami senang dengan undian ini karena duel melawan Arsenal akan sulit," ujar Dries Mertens.
Ditilik dari sejarah, Napoli memiliki pengalaman memenangi Liga Europa/Piala UEFA, yakni pada musim 1988-1989.
Mertens pun percaya I Partenopei bisa mengulangi prestasi serupa andaikan bisa menyingkirkan Arsenal terlebih dahulu.
"Jika tidak mampu memenangi laga seperti ini, maka Anda tidak layak untuk memenangi trofi," ujar Mertens.
Napoli cuma kalah sekali sepanjang babak penyisihan grup. Yakni ketika kalah.dengan skor 1-0 menghadapi Liverpool pada laga pamungkas.
Meskipun, pada akhirnya mereka duduk di urutan ketiga Grup C dan harus rela turun kasta ke Liga Europa.
"Napoli memiliki fase grup yang baik di Liga Champions, terutama saat menghadapi Liverpool dan Paris Saint-Germain," ucap Mertens.
"Jadi kami harus memiliki keyakinan dalam diri," katanya.
Selain itu, hal lain yang membumbung keyakinan pemain 31 tahun itu adalah kekuatan skuat Napoli saat ini.
Menurut Mertens, kekuatan skuat klub yang kini dilatih Carlo Ancelotti jauh lebih kuat ketimbang saat bertemu Arsenal pada fase grup Liga Champions, 1 Oktober dan 13 Desember 2013.
Kala itu, kekalahan 0-2 Napoli di markas Arsenal bisa dibalas dengan skor serupa di Stadion San Paolo.
"Kami menghadapi Arsenal saat masih dilatih Rafael Benitez (2013), tetapi klub telah berkembang pesat sejak saat itu," tutur Mertens.
"Kami kehilangan beberapa pemain, tetapi membawa yang lain sambil memperoleh pengalaman. Kini kami lebih kuat," ujarnya eks pemain PSV Eindhoven ini.