Wawancara Eksklusif Gusti Randa: Saya Bukan Plt Ketum PSSI
Executive Commitee PSSI, Gusti Randa menolak dirinya disebut sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
Hanya mendapat arahan saja dari FIFA?
Arahan dari Chief. ini akan menjadi dispute-nya. Apakah pemilihan itu hanya akan mengisi ketua umum defenitif plus exco yang kosong? lalu hasil itu sampai periode 2020, atau serombongan sampai 2020?
Atau serombongan sampai empat tahun ke depan? Beda kan?
Apakah sebelum selesai 2020, ada pengurus baru untuk empat tahun ke depan? Atau yang kosong saja, diisi sampai menghabiskan periode Pak Edi?
Atau seperti yang pertama, kita mencari ketua umum, waketum dan exco yang kurang itu saja? nah nanti kita dapat arahan. nanti ini yang akan dibawa ke kongres luar biasa.
KLB kapan?
Kita tuh melihat jadwal, suka atau tidak suka. bagusnya memang setelah pilpres. Bisa di awal Mei atau pertengahan Mei.
Bukannya sudah bergulir liga?
ini kan urusan federasi, urusan organisasi. yang menggulirkan liga kan PT LIB.
Hak pemilik suara?
Betul. satu hari, pemilik suara kan bisa datang. bukan pemainnya yang datang. Cukup pemilik klub saja yang datang. tidak akan mengganggu liga.
Banyak yang menilai, Piala Presiden kompetisi politis, ada tanggapan?
Begini, orang di jaman saat ini sering kali itu membuat pernyataan-pernyataan. orang capres-cawapres aja digituin, apalagi cuma PSSI? Jadi, mau itu ngomong politis, atau tidak politis, yang pasti Piala Presiden ini sudah bergulir keempat kalinya.
Piala Presiden ini membangkitkan membangkitkan ekonomi kerakyatan, dibuat sedemikian transparan dan banyak manfaatnya.
Kalau ada orang yang bilang tidak ada manfaatnya, enggak usah dipikirin deh yang begitu-begitu. ngapain sih mikirin begitu?
Piala Presiden, ini sesuatu yang baik. Panpelnya juga berjalan sangat baik. Saya kira ini bisa jadi rolemodel.
Akan ada yang beda dari Liga besok?
Pasti. banyak pembenahan dari yang kemarin, apalagi dalam konteks ada pengaturan skor. tapi kebetulan, masalah kemarin itu lebih mengarah ke liga tiga yang bukan ranah LIB. LIB ini kan ranahnya liga satu dan liga dua. Tapi, meski begitu harus berkaca.
Harus zero telorance terhadap pengaturan skor.
Apa contohnya? yang pertama, soal perwasitan, selain masalah developing, ini juga ada peningkatan kompetensi perwasitannya. ini juga kan harus diatur juga soal penugasannya, soal Court of Conduct dan meminimalisir persentuhan terhadap tuan rumah, meskipun semua tergantung ke wasitnya sendiri.
Misalnya wasit sudah datang dua hari sebelum pertandingan, bagaimana tidak bersentuhan? kalau dengan pemilik klub, mungkin tidak sentuhan, tapi dengan panpel pasti dong? nanti ada LO juga yang jemput di bandara. Ini bagaimana? itu yang sekarang kami formulasikan, dan sekarang sudah tidak ada.
Kepada panpel juga, misalnya hotel dimana? stadion dimana? ini kita atur. kepada panpel juga dari sisi keamanan bagaimana? Ini harus ada pembagian yang tegas. Juga soal tiket dan verifikasi stadion.
Soal jadwal yang bentrok antara klub dan timnas?
Nah, semua penjadwalan akan dihitung. FIFA match jalan kapan? liga satu jalan kapan? Liga dua jalan kapan? semua dihitung. Emang njelimet. Pokoknya tidak boleh bentrok dengan timnas main.
Ini saya tegaskan begitu, apalagi besok ini Mei bulan puasa, kita akan main malam. Efeknya, jangan sampai broadcast anu menayangkan timnas, si anu menayangkan liga. Ini tidak akan terjadi lagi.
Alhamdulillah, bisa dengan 'ya kalau liga dua boleh ya?'. Karena biasanya pemain timnas di rekrut dari liga satu.
Kan juga kalau liga dua jarang ada yang nayangin. Kalau bersih semua, rasanya susah. Ini minimal menjawab apa yang selama ini dikatakan bego-bego-bego PSSI.
Ninesport menagih utang Rp 2,1 miliar?
Kalau bicara utang, PSSI itu utangnya tidak sedikit. banyak sekali utang PSSI. utang kepada member, utang kepada pihak luar.
Tapi PSSI mewajibkan akan membayar semuanya termasuk utang dari kepada Pak La Nyalla gitu.
Kan ada kami utang juga ke dia saat bikin kantor dan segala macam, akhirnya bubar karena ada perbaikan untuk Asian Games kemarin. Itu tetap dihitung utang. Jadi, akan kami bayar.
Semoga dengan saya bicara begini, jangan takut jadi ketua PSSI. Tapi, yang namanya utang akan dibayar dan sudah masuk ke neraca pembukuan PSSI.
Sudah bertemu dengan Satgas?
Sudah. Saya bilang, kalau mau masuk, masuk saja. Kami open. kalau terbukti, sikat. enggak ada urusan.
Kondisi Pak Jokdri?
Besok, kalau tidak salah ada pemeriksaan. Dia akan fokus di sana. Kami di PSSI posisinya membantu. tidak ada masalah. (Tribunnews/Amryono Prakoso)