TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – M Hidayat, salah satu gelandang andalan Persebaya Surabaya tampil menjadi pembeda saat Persebaya bisa taklukkan Tira Persikabo dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Jumat (29/3/2019) kemarin.

Turun sejak menit 74 menggantikan Fandi Eko Utomo. M Hidayat menjadi tembok kokoh lini tengah Persebaya di laga tersebut.

Bahkan, ia juga menjadi aktor terjadinya gol ketiga Amido Balde di menit 90. Gol bermula dari intercept M Hidayat berhasil mematahkan pergerakan lawan dan menyusun serangan balik cepat dengan mengalirkan bola ka Oktafianus Fernando.

 “Senang bisa bantu tim meraih kemenangan. Semuanya juga pasti berperan, bukan saya saya saja. Penting tim menang itu sudah bagus,” terang M Hidayat usai latihan tim di Stadion Jenggolo, Sabtu (30/3/2019).

Tentang penampilannya dilaga kemarin. Dikatakan pemain 22 tahun itu, tak ada strategi atau intruksi khusus dari pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman.

“Strategi khusus tidak ada, dari coach Djanur, lebih kuasai lapangan tengah. Penting siap saja kalau diturunkan, siap memberikan yang terbaik dan bantu tim buat memenangkan pertandingan,” tambah M Hidayat.

Termasuk juga model dan gaya bermainnya dengan sering mensleding lawan untuk menguasai lini tengah. Dikatakan Hidayat, itu murni inisiatif dirinya, tanpa instruksi pelatih.

“Itu kan coach Djanur minta ngepres-ngepres, kalau masalah tackling kan itu dari pemain sendiri, masing-masing, ada waktunya juga ada enggak,” tutup M Hidayat.

Sementara, tentang sleding keras dirinya yang diprotes keras oleh Pemain Tira Persikabo karena menjadi proses terjadinya gol ketiga Persebaya.

Dia merasa apa yang dia lakukan bukan pelanggaran. Tapi murni merebut bola.

“Yang sleding, gimana yang liat. Kalau saya sendiri sleding bola. Kenanya bola, jadi bersih. Tapi kan orang-orang lihatnya beda-beda,” tutup M Hidayat.