Soal Stadion Kandang Persib Bandung di Liga 1: Antara Si Jalak Harupat dan Gelora Bandung Lautan Api
Bram mengungkapkan Persib Bandung pernah hampir kena walk out saat melawan Persiwa Wamena di Babak 32 Besar Piala Indonesia.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
“GBLA kan sudak tidak layak pakai. Makanya saya bilang cepatlah bongkar bagikan besinya kepada masyarakat. Saya katakan seperti itu,” dikutip dari TribunJabar.id, Jumat (29/3/2019).
Umuh Muchtar menyebut ada pihak tertentu yang tidak ingin Persib Bandung menggunakan GBLA.
“Tapi sampai saat ini tidak ada yang berani menandatangani bahwa itu tidak layak pakai. Itu kan akal-akalan saja,” ujar Umuh, Kamis (28/3/2019)
Bahkan Umuh Muchtar menantang agar orang yang menganggap GBLA tidak bisa dipakai memberi keterangan resmi.
“Kalau itu benar tidak bisa dipakai, bikin surat. Jangan ngomong saja di luar.”
“Saya minta suratnya kalau ini (GBLA) tidak bisa dipakai buat apa, bongkar, itu kan uang masyarakat, bagikan lagi aja ke masyarakat, bongkar lagi saja besinya,” katanya.
Akibat GBLA dianggap rusak dan tidak layak pakai, maka Persib Bandung akan menggunakan Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung sebagai kandang pada musim 2019.
“Sementara ini karena hubungan kita baik dengan bupatinya, dengan semuanya di Kabupaten Bandung sangat mendukung untuk Persib, kami sementara ini pakai Jalak Harupat dulu,” ungkap pria yang akrab disapa Wa' Haji itu.
GBLA Mengalami Penurunan Tanah
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Chairul Anwar membeberkan kerusakan di GBLA.
Dilansir dari Liga-Indonesia.id, Senin (4/2/2019) GBLA mengalami sejumlah keretakan dan penurunan di sejumlah titik.
Chairul Anwar menjelaskan sejumlah keretakan itu terjadi di tempat parkir dan struktur stadion lainnya.
Chairul mengungkapkan dulu lahan yang saat ini menjadi stadion itu merupakan areal persawahan.
“Tanah di situ dulu bekas sawah. Struktur utama stadion tidak bermasalah. Hanya samping-samping stadion,” jelasnya.