Soal Kepastian Jadwal Persebaya Vs Madura United: Ini Kata Pihak PSSI
Kabar laga Persebaya Surabaya vs Madura United akan digelar pada 4 dan 8 Mei 2019 dibantah penanggung jawab Piala Indoneisa, Dessy Afrianto.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jadwal laga Persebaya Surabaya vs Madura United di babak 8 besar Piala Indonesia sampai saat in masih gelap.
Adapun kabar laga Persebaya Surabaya vs Madura United akan digelar pada 4 dan 8 Mei 2019 dibantah penanggung jawab Piala Indoneisa, Dessy Afrianto.
"Belum ada," kata Dessy Afrianto menegaskan belum ditentukannya jadwal laga derbi Suramadu tersebut.
Baca: Selain Bupati Talaud, Ini Daftar 9 Kepala Daerah Wanita yang Tersandung Kasus Korupsi
Dessy menambahkan pihaknya belum bisa menentukan jadwal pasti karena terkendala agenda Pemilu 2019.
Sesuai surat dari Polda Jatim belum bisa memberikam izin pertandingan karena ada proses penghitungan suara.
"Kita belum tahu karena surat dari Polda Jatim sampai penghitungan surat berakhir, yang bikin kita belum tahu itu sampai kapan," jelasnya.
Adapun Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman masih ragu izin pertandingan bisa keluar dalam waktu dekat ini.
Selain karena masih suasana penghitungan ulang suara Pemilu, juga ada pergantian Kapolres Surabaya.
"Kalau dari saya mending fokus TC dulu sampai ada surat resmi. Apalagi ada pergantian Kapolres jadi itu akan sulit," jelas Djadjang.
Respons Bajul Ijo Atas Kabar Jadwal Dadakan
Persebaya Surabaya merasa terkejut atas kabar munculnya jadwal lawan Madura United di babak perempat final Piala Indonesia.
Tim Green Force Persebaya berusaha tenang dan fokus menjalani pemusatan latihan (TC) di Bali.
Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman menjelaskan, Ruben Sanadi dkk tetap menjalani TC pada 28 April hingga 4 Mei 2019 di Bali.
Djadjang Nurdjaman menegaskan, dirinya tetap memutuskan pada rencana awal hingga ada surat resmi dari PSSI.
"Coba tanya manajemen (Persebaya Surabaya), kalau dari saya, suruh tetap konsen TC saja dulu. Nanti kalau betul sudah keluar suratnya maka kita ubah ditengah jalan, lagipula itu belum resmi," kata Djadjang Nurdjaman, Minggu (28/4/2019).
Menurut Djadjang Nurdjaman, dirinya memprediksi sulit untuk meminta izin pertandingan kandang secara mendadak, apalagi juga ada pergantian Kapolrestabes Surabaya.
"Apalagi ada pergantian Kapolres jadi itu akan sulit," tutup Djanur yang sudah tiba di Bali.
Saat ini skuad Bajul Ijo sudah tiba di Bali sejak Minggu siang. Di sana, ada beberapa fokus latihan seperti ujicoba dan team building.
Dari kubu tim Madura United memutuskan membatalkan agenda training center (TC) ke Jogja.
Hal tersebut diambil setelah Madura United mendapat kabar dari PSSI bahwa babak 8 besar Piala Indonesia akan segera bergulir.
Informasi yang diterima Madura United, kick off babak 8 besar melawan Persebaya akan berlangsung pada 4 dan 8 Mei 2019.
"Tiba-tiba ada informasi, PSSI akan menggelar Piala Indonesia tanggal 4 dan 8 Mei. Kemarin ada opsi itu, tapi belum diputuskan," jelas Manajer Madura United, Haruna Soemitro.
Geliat Bajul Ijo di Bursa Transfer
Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, menegaskan bahwa penambahan satu pemain baru Persebaya tunggu proses naturalisasi Otavio Dutra Rampung.
Jika belum ada kepastian, ia mengaku belum bisa melangkah terlalu jauh mencari opsi pemain asing baru.
Terlebih, jika Dutra masih berstatus pemain asing, slot Pemain asing Persebaya, 4 pemain asing (satu Asia) sudah terpenuhi.
Amido Balde (Guinea-Bissau), Manuchekhr Dzhalilov (Tajikistan), Damian Lizio (Bolivia), dan Otavio Dutra (Brasil).
"Belum ada (target pemain), makanya itu kami belum bergerak karena memang belum jelas," terang Djanur usai pimpin latihan di Stadion Jenggolo, Sabtu (27/4/2019).
Terlebih hingga hari ini, belum ada perkembangan dari proses Otavio Dutra.
Meskipun, tiga hari sebelumnya, (24-25/4/2019), Dutra absen latihan Persebaya tolak ke Jakarta untuk selesaikan administrasi di Kemenkumham.
"Belum, masih seperti kemarin. Jadi artinya dia (Dutra, red) ke Jakarta kemarin belum ada hasil. Masih menunggu salah satu surat yang dia tunggu," tambah Djanur.
Ditambahkan pelatih 60 tahun tersebut, lambannya proses naturalisasi Dutra juga dialami oleh pemain lain, Fabiano Beltrame.
"Fabiano (Beltrame) dan yang lain masih sama statusnya. Artinya mungkin dipusat lagi ada yang harus diselesaikan," tutur mantan pelatih Persib Bandung tersebut.
Hal sama juga disampaikan Dutra sebelumnya, di mana mandeknya proses yang ia jalani karena bersamaan dengan pelaksanaan Pemilu 2019.
Otavio Dutra berharap proses dirinya cepat selesai agar bisa membela Timnas Indonesia.
Selain itu, jika proses naturalisasi Otavio Dutra rampung, Persebaya juga ketambahan satu slot pemain asing baru.
"Ya kita tau sekarang Pemilu, jadi banyak orang tidak di kantor. Dan saya juga datang ke sana (Jakarta), tidak ada juga, jadi ya harus tunggu itu," terang Dutra satu kesempatan.