Taktik Stefano Cugurra Dianggap Aneh Saat Bali United Keok dari Persija: Ofensif Tapi Tak Menyerang
Turunkan skuat yang sama seperti leg I dengan formasi 4-3-3, justru Bali United lebih banyak men-delay permainan lewan Persija
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Persija Jakarta bisa mencetak gol menurut Wayan Sukadana, karena mencoba menyerang dari sisi tengah.
Karena dari sisi bek kiri dan kanan, sangat rapi dijaga Ricky Fajrin dan Andhika Wijaya.
"Persija Jakarta justru membuat serangan dari tengah. Duel terjadi di gelandang karena gelandang Bali United hanya Nouri dan Fadil Sausu," katanya.
Bali United gagal lewat aksi penalti Ismed Sofyan menit 58 lewat titik putih setelah wasit Hendri Kristanto melihat bola menyentuh tangan Brwa Nouri di kotak penalti.
Sebut Asisten Wasit Biang Kekalahan
Bali United datang ke markas Persija Jakarta di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, dengan rasa percaya diri tinggi.
Asuhan Stefano Cugurra Teco ini yakin bisa melangkah ke babak semifinal dengan modal kemenangan kandang 2-1.
Pesta di depan mata itu buyar saat asisten wasit II Jursadat asal Kota Manado, mengangkat bendera tanda foul Brwa Nouri di dalam kotak penalti menit 53 terkena bola Novri Setiawan.
Malapetaka datang lewat titik penalti Ismed Sofyan menit 55 yang mengecoh kiper Spider Wan Wawan Hendrawan.
Bali United pulang tertunduk lesu.
Stefano Cugurra Teco, menuding asisten wasit ini sebagai aktor kekalahan Bali United, 1-0.
"Saya pikir pertandingan bagus. Bermain sama seperti di Bali. Cuma setelah babak kedua hakim garis (asisten wasit II) kasih penalti ke Persija. Tim saya mungkin hilang konsentrasi," tegas Teco usai laga kemarin.
Teco menilai sikap emosional Stefano Lilipaly juga akibat tidak puas pada keputusan para wasit di lapangan.
Stefano Lilipaly sampai melepas jersey Bali United dan tidak mau main lagi, menurut Teco, akibat keputusan wasit.