Seputar Penundaan Final Piala Indonesia: SIJ Minta Ada Investigasi Hingga Respons PSM dan Persija
"Sponsor pasti akan bertanya, 'ini jelas ga sih kapan finalnya?". Mereka bahkan mungkin sudah investasi miliaran untuk atribut sponsor," ujarnya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Sepakbola Indonesia Juara (SIJ) mendorong PSSI melakukan investigasi batalnya
laga final Leg 2 Piala Indonesia antara tuan rumah PSM Makasar dengan Persija Jakarta, di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (27/7/2019) lalu.
Ketua SIJ, Hendri Satrio juga berharap agar investigasi itu melibatkan pihak independen dan aparat keamanan.
Menurut Hensat (panggilan Hendri Satrio), penundaan laga final hanya dalam waktu beberapa saat sebelum kick off harus disertai penjelasan yang rasional.
Kendati demikian, Hensat menghormati keputusan tersebut.
"Kami mengerti pasti ada pertimbangan mendesak untuk membatalkan pertandingan, walaupun pembatalan hanya beberapa saat jelang kick off sangat mengagetkan. Semoga keputusan itu tidak hanya bersifat sepihak," ucap Hensat.
Hensat mengakui, ada tensi yang sangat panas jelang final leg kedua Piala Indonesia itu. Tapi, semestinya, itu bisa diantisipasi.
"PSSI tidak boleh takut pada sesuatu yang bisa diantisipasi. Polisi kita sangat profesional. Hasil investigasi dijadikan dasar untuk menentukan langkah yg harus dilalukan atas penundaan laga final--demi azas transparansi dan sportivitas," jelas Hensat.
Di sisi lain, SIJ juga meminta PSSI selalu memberikan pembinaan kepada para supporter.
"Tanpa supporter, sepakbola itu nothing, oleh karena itu SIJ siap membantu PSSI untuk mengisi kekosongan ini," tambah Hensat.
Pembinaan kepada para supporter itu yang akan mengikis budaya amuk dalam sepakbola Indonesia.
Jika budaya amuk tidak hilang, sepakbola Indonesia akan jalan di tempat.
"Budaya amuk dalam tubuh sepakbola hanya membuat semua merugi dan berdampak buruk terhadap sepakbola dan Indonesia secara keseluruhan," ujar Hensat.
Menurut Hensat, seluruh komponen sepakbola nasional, mulai dari klub, pemain, suporter, sponsor, wasit, dan otoritas sepakbola harus mempunyai budaya mental juara. Yakni mental juara sejati yg siap menang dan siap kalah.
Budaya amuk dalam sepakbola harus bisa diganti dengan mental juara.
"Dalam pertandingan sepakbola bukan hanya perlu juara tapi juga wibawa. Penundaan ini harus jadi pelajaran berharga untuk semua pihak dan jangan terulang lagi," imbuhnya.
Laga kedua final Piala Indonesia 2019 terpaksa ditunda hanya beberapa jam sebelum pertandingan PSM Makassar vs Persija Jakarta dijadwalkan bergulir pada Minggu (28/7/2019) sore WITA.
Pihak PSSI, melalui Deputi Sekjen Bidang Pengembangan Bisnis Marshal Masita mengatakan kalau penundaan laga PSM vs Persija ini mempunyai dampak besar ke organisasi mereka.
Keputusan PSSI untuk menunda partai puncak tersebut berdasarkan permintaan Persija Jakarta menuai kritik tajam di media sosial.
Namun, PSSI menilai kalau mereka juga menjadi korban dalam penundaan ini.
"Ujung-ujung publik mungkin bakal bilang bahwa PSSI yang menjadi biang onar. Kami langganan lah. Namun, apabila berbicara soal pihak-pihak terkait, PSSI dalam hal ini pihak paling dirugikan," ujar Marshal dilansir secara eksklusif oleh Kompas.com dan Antara beberapa jam setelah pertandingan dipastikan batal.
"Kami yang menghadapi sponsor karena sponsor turnamen ini dari PSSI. Kami yang menghadapi pihak televisi, tadi jam 1 siang saya telepon televisi untuk tayangan yang mereka siap on air pukul 15.30," lanjutnya.
"Slot itu sudah disiapkan. Bukan hanya slot, tayangan itu sudah ada komitmen iklan, tadi saya sudah mencoba menjelaskan dan mereka mengerti."
Menurutnya, reputasi PSSI di hadapan para sponsor juga sangat terkena dampak dari penundaan laga yang ditunggu-tunggu seperti final leg kedua Piala Indonesia ini.
"Sponsor pasti akan bertanya, 'ini jelas ga sih kapan finalnya?". Mereka bahkan mungkin sudah investasi miliaran untuk atribut sponsor," ujarnya.
"Tadi kami meminta sponsor evakuasi sekitar jam 14.00, minta tolong agar mereka meninggalkan stadion sebagai antisipasi adanya kerusuhan," lanjut Marshal lagi.
Ia mengatakan bahwa pihak televisi besar kemungkinan akan meminta kompensasi untuk hal-hal yang PSSI juga tak pernah mau inginkan terjadi.
Marshal lalu mengatakan bahwa Komite Disiplin (Komdis) PSSI akan bergulir pada Senin (29/7/2019) untuk membahas isu tersebut.
Pertemuan itu dipercepat agar PSSI dapat mengetahui hasil Komdis terkait penundaan. Apa pun hasil dari Komdis ini, PSSI memang harus segera menentukan jadwal baru.
Ia mengaku bahwa PSSI harus berkoordinasi dengan PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator liga karena mereka yang mengatur jadwal.
Namun, Marshal juga mengakui tak mudah bagi PT LIB untuk mencari jadwal kosong karena kalendar sangat ketat dengan klub-klub kini bisa bermain hingga tiga kali seminggu.
PSM tetap meminta bahwa laga akan digelar di Makassar, seusai regulasi hal itu bisa diusulkan walau semua tergantung Komdis.
Persija Siap di Manapun - Kapanpun
Pascainsiden pelemparan batu ke bus Persija Jakarta, Pertandingan final Piala Indonesia 2019 leg kedua antara PSM Makassar vs Persija Jakarta pada Minggu (28/7/2019) di Stadion Andi Mattalata resmi ditunda.
Keputusan ini langsung disampaikan oleh PSSI melalui suratnya bernomor 2709/AGB/536/VII-2019.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha mengatakan atas pertimbangan aspek keamanan dan kenyamanan pelaksanaan pertandingan Final Piala Indonesia 2018/2019 Leg 2 antara PSM Makassar melawan Persija Jakarta yang sedianya akan berlangsung pada tanggal 28 Juli 2019, diputuskan ditunda pelaksanaannya dengan waktu yang akan ditentukan kemudian.
Menanggapi penundaan tersebut, CEO Persija, Ferry Paulus menyatakan tetap menghormati segala keputusan yang dibuat PSSI.
Baca: Video Aksi Nutmeg Egy Maulana ke Bek Senior Timnas Polandia Saat Jadi Starter di Lechia Gdansk
Baca: Kabar Seputar Liga Inggris: Lukaku Minta Harganya Turun, Lampu Hijau Bruno Fernandes Pindah ke MU
Baca: Hasil Formula 1 GP Jerman: Max Verstappen Juarai Balapan yang Penuh Drama
Baca: Hasil Arsenal Vs Lyon di Piala Emirates 2019: Keok, The Gunners Gagal Juara di Kandang Sendiri
Baca: Hasil Liverpool vs Napoli: Kalah Telak 0-3, The Reds Tambah Catatan Buruk Laga Pramusim
Baca: Hasil Pertandingan dan Klasemen Liga 1 2019: Persebaya Dekati Papan Atas
“Kami sangat menghormati keputusan PSSI menunda pertandingan final leg kedua karena kondisi keamanan,” kata Ferry.
“Ini adalah partai final Piala Indonesia, di mana juaranya akan mendaptkan slot AFC cup tahun 2020, sehingga perlu dikemas sebaik mungkin demi menciptakan hiburan yang menarik dan enak di tonton,”tambahnya.
Ia juga menyatakan Persija siap bermain di manapun dan kapanpun saat PSSI memutuskan waktu dan tempat pelaksanaan laga tunda nanti.
“Persija sejatinya siap main di manapun dan kapanpun,” tutupnya.
Pada partai final pertama, Persija Jakarta unggul 1-0 atas PSM. Pertandingan pertama digelar di Stadion Gelora Bung Karno pada tanggal 21 Juli 2019.
Lokasi Tetap di Makassar
Jadwal ulang partai final Piala Indonesia leg 2 antara PSM Makassar vs Persija Jakarta rencana akan digelar Selasa, 6 Agustus 2019.
Munafri Arifuddin, CEO PSM Makassar, Senin (29/7/2019) mengatakan pihaknya sudah mendapatkan kabar bahwa pertandingan Final Leg 2 tetap dilaksanakan di Makassar minggu depan.
Baca: Video Aksi Nutmeg Egy Maulana ke Bek Senior Timnas Polandia Saat Jadi Starter di Lechia Gdansk
Baca: Kabar Seputar Liga Inggris: Lukaku Minta Harganya Turun, Lampu Hijau Bruno Fernandes Pindah ke MU
Baca: Hasil Formula 1 GP Jerman: Max Verstappen Juarai Balapan yang Penuh Drama
Baca: Hasil Arsenal Vs Lyon di Piala Emirates 2019: Keok, The Gunners Gagal Juara di Kandang Sendiri
Baca: Hasil Liverpool vs Napoli: Kalah Telak 0-3, The Reds Tambah Catatan Buruk Laga Pramusim
Baca: Hasil Pertandingan dan Klasemen Liga 1 2019: Persebaya Dekati Papan Atas
"Kami menolak jika pertandingan dipindah ke luar Makassar. Karena partai Final Piala Indonesia dibuat home and away," katanya dilansir Tribun Timur.