Suhendra Pastikan KLB PSSI 2 November di Kalimantan
Tidak itu saja, tanggal KLB pun dapastikan 2 November 2019, sesuai keputusan KLB PSSI di Ancol, Jakarta, 27 Juni 2019 lalu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejalan dengan Presiden Joko Widodo yang hendak memindahkan ibu kota ke Kalimantan, Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono pun memastikan lokasi Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di pulau yang populer dengan sebutan Borneo itu.
Tidak itu saja, tanggal KLB pun dapastikan 2 November 2019, sesuai keputusan KLB PSSI di Ancol Jakarta 27 Juni 2019 lalu.
“Kedaulatan PSSI ada di tangan voters (para pemilik suara, red). Berdasarkan hasilrl road show KPSN ke daerah-daerah, mereka menghendaki jadwal pelaksanaan KLB PSSI untuk memilih Ketua Umum dan Komite Esekutif PSSI seperti keputusan KLB PSSI di Ancol, yakni 2 November 2019, bukan 25 Januari 2020 seperti yang diklaim PSSI dikehendaki FIFA,” ucap Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono di sela-sela pertemuan dengan para voters di Samarinda, Kalimantan Timur, seperti rilis yang diterima redaksi, Minggu (18/8/2019).
Dalam pertemuan yang merupakan bagian dari “Ekspedisi Borneo KPSN 2019” itu, voters yang hadir antara lain Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim dan pengurus Persisam Samarinda.
Baca: Ingin Keluar dari Persib Usai KLB PSSI, Umuh Muchtar: Ini Bukan Kongres, Tapi Pengumuman
Sebelumnya, Suhendra beserta rombongan menyambangi Asprov PSSI Kalimantan Barat dan Asprov PSSI Kalimantan Tengah serta klub-klub sepak bola di kedua provinsi itu.
Mengapa Kalimantan dipilih sebagai lokasi KLB PSSI?
Menurut Suhendra, karena Kalimantan sebagai calon Ibu kota yang sudah dipilih Presiden Jokowi, juga sebagai bentuk terima kasih dan rasa syukur karena Presiden begitu concern terhadap kemajuan sepak bola dengan mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional.
Suhendra menyatakan KLB PSSI untuk memilih Ketua Umum dan Komite Eksekutif PSSI digelar pada 25 Januari 2020 dengan dalih agar semua program PSSI berjalan dengan baik hanya alasan subyektif saja.
Pasalnya, perwakilan FIFA dan Asian Football Confederation (AFC) juga hadir dalam KLB PSSI di Ancol itu.
“Sudah jangan macam-macam lagi, hargai kesepakatan dan komitnen yang sudah dibangun para voters, atau saya 'gebuk'," tegasnya berseloroh.
KLB PSSI di Ancol pada 27 Juni lalu berhasil membentuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KLB).
KP dan KBP inilah yang akan menyelenggarakan pemilihan Ketua Umum dan Komite Eksekutif PSSI, yang menurut keputusan KLB PSSI di Ancol akan digelar pada 2 November 2019.
Belakangan, jadwal KLB 2 November 2019 itu coba dianulir Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria dan memundurkannya ke 25 Januari 2020 dengan dalih menuruti keinginan FIFA.
“Itu upaya PSSI untuk menciptakan situasi dan bias demi melanggengkan kekuasaan status quo saja,' tandas Suhendra.