Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Suhendra Yakin KLB PSSI Tetap Dilaksanakan pada 2 November 2019 di Kalimantan

Suhendra menyikapi penolakan FIFA terhadap hasil KLB PSSI pada 27 Juli 2019 lalu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Suhendra Yakin KLB PSSI Tetap Dilaksanakan pada 2 November 2019 di Kalimantan
Ist/Tribunnews.com
Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyikapi penolakan dari FIFA terhadap hasil KLB PSSI 27 Juli 2019 lalu, Suhendra Hadikuntono selaku Ketua Komite Perubahan Sepakbola Nasional (KPSN) mencium ada gelagat kurang sehat yang dilakukan oleh Pimpinan PSSI.

Suhendra meyakini Pimpinan PSSI telah memberikan laporan yang salah dan manipulatif kepada FIFA sehingga FIFA memutuskan menolak hasil KLB PSSI 27 Juli 2019.

Tantangan Suhendra kepada PSSI untuk membuka kepada publik surat yang dikirimkan oleh Sekjen PSSI Ratu Thisa kepada FIFA terkait hasil KLB PSSI 27 Juli sampai detik tidak mendapatkan respons dari Pimpinan PSSI.

Baca: Ingin Keluar dari Persib Usai KLB PSSI, Umuh Muchtar: Ini Bukan Kongres, Tapi Pengumuman




Hal ini menunjukkan Pimpinan PSSI berusaha menyembunyikan sesuatu dengan berlindung dibalik statuta PSSI.

"Kalau benar bahwa Pimpinan PSSI telah memanipulasi informasi dan hasil KLB PSSI 27 Juli, berarti Pimpinan PSSI secara terang benderang telah mengkhianati para voters yang merupakan pemilik hak suara yang sah", demikian ujar Suhendra saat ditanya media, Minggu (18/8/2019).

Baca: Unjuk Kemampuan Prajurit Lanal Sangatta di Pawai Kemerdekaan, Baku Tembak hingga Selamatkan Bupati

Dan KPSN sebagai wadah dan sarana untuk melakukan perubahan secara mendasar dan menyeluruh Persepakbolaan Nasional telah mendapatkan masukan dan menampung keluhan hampir 2/3 jumlah voters untuk melakukan langkah-langkah penyelematan marwah PSSI dan persepakbolaan nasional dari tangan-tangan kotor yang selama ini menjarah kemurnian dan profesionalitas dari PSSI.

"Sebagai Ketua KPSN, tugas saya mendengarkan dan menampung berbagai keluhan dari para voters PSSI kemudian memberikan jalan keluar yang terbaik.

BERITA TERKAIT

Sikap KPSN jelas tidak akan masuk pada wilayah internal organisasi PSSI, tapi hanya memberikan saran dan pandangan kepada para voters PSSI untuk tetap memegang teguh aturan yang terdapat dalam statuta PSSI dan FIFA", kata Suhendra.

"Saya selalu memberikan saran konstruktuf kepada para voters untuk melakukan langkah-langkah konstitusional yang sesuai dengan peraturan yang ada," ujarnya.

Salah satu langkah yang sangat mungkin dilakukan oleh para voters PSSI, menurut Suhendra, adalah mengambil alih pengambilan keputusan dari PSSI untuk tetap pada jadwal pelaksanaan KLB PSSI untuk memilih Ketua Umum dan Esco PSSI yaitu pada tanggal 2 November 2019, sesuai dengan hasil KLB PSSI di Mercure hotel Jakarta pada 27 Juli lalu.

"Kalau lebih dari 50% atau 2/3 jumlah voters bersepakat dengan hal tersebut langkah tersebut bisa dilakukan. Dan itu tidak melanggar hukum dan telah sesuai dengan statuta PSSI maupun FIFA", lanjut Suhendra.

Di sela-sela kunjungan KPSN ke daerah-daerah dalam tajuk Ekspedisi Borneo KPSN 2019, Suhendra mengusulkan tempat pelaksanaan KLB di Kalimantan. Hal tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan teknis dan pertimbangan lainnya.

Suhendra juga mengatakan bahwa apabila diperlukan KPSN siap membantu dan memberikan support penuh bagi pelaksanaan KLB PSSI pada tanggal 2 November 2019 nanti.

"KPSN akan tetap komitmen untuk memberikan dukungan penuh untuk perbaikan menyeluruh bagi persepakbolaan Nasional termasuk memberi asistensi kepada para voters PSSI, apabila diminta", pungkas Suhendra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas