Kata The Jakmania Soal Tuduhan Terlibat Pelemparan Batu ke Bus Skut Persib Bandung
anggota The Jakmania juga sering mendapat aksi pelemparan di lokasi yang sama saat perjalanan pulang setelah laga kontra PS Tira Persikabo.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Sebab, ini bukan kali pertama kekerasan yang melibatkan suporter sepak bola Indonesia terjadi. Beberapa insiden bahkan sampai harus menelan korban jiwa.
Teddy Tjahyono mengatakan, sudah sepatutnya federasi dan operator merespons dengan cepat insiden-insiden itu.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada suporter untuk memperbaiki mentalitas mereka.
"Harus ada tindakan untuk mengedukasi suporter. Kemarin dalam pertandingan timnas juga begitu (ada kerusuhan). Bahwa mentalitas suporter sudah tidak benar dan harus ada tindakan dari PSSI untuk mencegah ini terjadi lagi," kata Teddy Tjahyono.
Bambang Pamungkas Geram
Pemain Persija Jakarta Bambang Pamungkas angkat bicara mengenai insiden pelemparan bus Persib Bandung.
Bambang Pamungkas menulis panjang lebar di akun Instagram-nya mengenai pelembaran bus Persib Bandung tersebut.
Ia mengaku sependapat dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia atau APPI, insiden pelemparan bus Persib Bandung tersebut harus direspons tegas.
Baca: Hasil Drawing Wakil Indonesia di China Open 2019: Marcus/Kevin Langsung Bertemu Lawan Tangguh
Baca: Exco PSSI Ungkap Simon McMenemy Belum Pantas Latih Timnas Indonesia: Dianggap Gagal Memilih Pemain
Baca: Kronologi Pelemparan Bus Skuat Persib: Terduga Pelaku Berjaket Abu-abu Menunggu di Trotoar
Baca: Kabar Populer Soal Persib Bandung: Omid Nazari Terima 9 Jahitan, Bobotoh Dapat Pesan Ini
"Karena apapun alasannya, kekerasan dalam ruang lingkup sepak bola sudah tidak dapat ditoleransi lagi," tulis @bepe20, dikutip TribunJabar.id, Senin (16/9/2019).
Lebih lanjut ia menulis, musim ini Persija Jakarta dan Persib Bandung sudah mengalami tindakan kekerasan oleh oknum suporter.
Ia khawatir hal-hal tersebut dapat terulang kembali dan bukan tidak mungkin menimpa tim lain.
Bambang mengakui, fanatisme suporter di Indonesia memang luar biasa, hal itu disebutnya sebagai aset yang sangat berharga bagi sepak bola Indonesia.
"Namun jika hal tersebut sudah malampaui batas, maka dapat berujung anarkis, dan pada akhirnya akan merugikan kita semua," tulisnya.
Baca: Hasil Drawing Wakil Indonesia di China Open 2019: Marcus/Kevin Langsung Bertemu Lawan Tangguh
Baca: Exco PSSI Ungkap Simon McMenemy Belum Pantas Latih Timnas Indonesia: Dianggap Gagal Memilih Pemain
Baca: Kronologi Pelemparan Bus Skuat Persib: Terduga Pelaku Berjaket Abu-abu Menunggu di Trotoar
Baca: Kabar Populer Soal Persib Bandung: Omid Nazari Terima 9 Jahitan, Bobotoh Dapat Pesan Ini
Di kolom caption-nya itu, Bambang juga meminta warganet membayangkan, apa jadinya jika karena tindakan oknum suporter itu, pertandingan sepak bola jadi sulit mendapatkan izin keamanan dan izin penyelenggaraan.
Bambang juga mengandaikan, saat sepak bola sudah dianggap menjadi aktivitas yang membahayakan masyarakat, maka pemerintah mencabut rekomendasi liga.
"Jika amit-amit sampai begitu, siapa yang kemudian dirugikan? Pernahkah itu terpikir di benak kita?" tulisnya.
Kata Bambang Pamungkas, secara prestasi sepak bola Indonesia ini belum memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan.
Jadi, lanjutnya, jangan lagi ditambah dengan hal-hal yang sifatnya memperburuk citra sepak bola Indonesia.
"Saya masih percaya jika kita semua adalah orang-orang beradab. Maka dari itu mari kita hentikan kebiasaan buruk ini. We are so much better than this. Tetap semangat dan sukses selalu," tulisnya.
Tulisan Bambang Pamungkas itu langsung disukai oleh puluhan ribu warganet.
Berikut adalah tulisan lengkap tulisan Bambang Pamungkas:
Setelah sebelumnya menimpa @persijajkt, sekarang giliran bis yang membawa tim @persib_official, mengalami pelemparan batu oleh oknum suporter hingga mengalami luka-luka.
.
Saya sependapat dengan @appi_info, jika kejadian ini harus segera direspon secara tegas dan keras oleh @officialpssi (PSSI), operator liga, dan juga Kepolisian. Karena apapun alasannya, kekerasan dalam ruang lingkup sepak bola sudah tidak dapat ditoleransi lagi.
.
Musim ini Persija Jakarta dan Persib Bandung telah mengalami tindakan kekerasan oleh oknum suporter. Jika tidak ada tindakan tegas dari pihak-pihak yang terkait, saya khawatir hal ini akan terus berulang dan menimpa tim-tim yang lain.
.
Fanatisme suporter di Indonesia memang luar biasa, ini adalah aset yang sangat berharga bagi sepak bola kita. Namun jika hal tersebut sudah malampaui batas, maka dapat berujung anarkis, dan pada akhirnya akan merugikan kita semua.
.
Coba bayangkan:
.
Jika dikarenakan tindakan suporter tersebut membuat ijin keamanan, dan penyelenggaraan pertandingan sepak bola menjadi sulit didapat?
.
Atau dikarenakan sepak bola sudah dianggap menjadi aktifitas yang membahayakan masyarakat, maka pemerintah mencabut rekomendasi liga, sehingga dengan sangat terpaksa liga harus dihentikan?
.
Jika amit-amit sampai begitu, siapa yang kemudian dirugikan? Pernahkah itu terpikir di benak kita?
.
Secara prestasi sepak bola Indonesia ini belum memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan. Jadi jangan lagi ditambah dengan hal-hal yang sifatnya memperburuk citra sepak bola Indonesia.
.
Saya masih percaya jika kita semua adalah orang-orang beradab. Maka dari itu mari kita hentikan kebiasaan buruk ini.
.
We are so much better than this
Baca: Hasil Drawing Wakil Indonesia di China Open 2019: Marcus/Kevin Langsung Bertemu Lawan Tangguh
Baca: Exco PSSI Ungkap Simon McMenemy Belum Pantas Latih Timnas Indonesia: Dianggap Gagal Memilih Pemain
Baca: Kronologi Pelemparan Bus Skuat Persib: Terduga Pelaku Berjaket Abu-abu Menunggu di Trotoar
Baca: Kabar Populer Soal Persib Bandung: Omid Nazari Terima 9 Jahitan, Bobotoh Dapat Pesan Ini
Dua Pemain Alami Luka
Para pemain Persib Bandung mengalami hal tak menyenangkan usai pertandingan menghadapi Tira Persikabo di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (14/9/2019).
Pasalnya, bus Persib dilempari batu yang menyangkut para pemain dari stadion menuju hotel, terkena lemparan batu oleh orang tak dikenal.
Alhasil, dua punggawa Maung Bandung, Omid Nazari, dan Febri Hariyadi mengalami luka di bagian wajah.
Bahkan, Omid Nazari harus dilarikan ke rumah sakit karena lukannya terus mengeluarkan darah.
Baca: Hasil Drawing Wakil Indonesia di China Open 2019: Marcus/Kevin Langsung Bertemu Lawan Tangguh
Baca: Exco PSSI Ungkap Simon McMenemy Belum Pantas Latih Timnas Indonesia: Dianggap Gagal Memilih Pemain
Baca: Kronologi Pelemparan Bus Skuat Persib: Terduga Pelaku Berjaket Abu-abu Menunggu di Trotoar
Baca: Kabar Populer Soal Persib Bandung: Omid Nazari Terima 9 Jahitan, Bobotoh Dapat Pesan Ini
Manajer Persib, Umuh Muchtar, menjelaskan kondisi di dalam bus ketika mendapat lemparan batu.
Umuh mengatakan bahwa dirinya berada di dalam bus pada saat pelemparan terjadi.
"Saya ada di kursi depan. Di sebelah kiri pelatih. (tiba-tiba) Jebret. Mobil sempat berhenti," ujar Umuh kepada awak media Hotel Harris Sentul City, Bogor, Sabtu (14/9/2019).
Pihak kemanan kata Umuh sempat memberhentikan bus sesaat setelah terjadi pelemparan.
Namun, pihaknya meminta untuk terus melaju ke hotel demi menghindari hal yang lebih parah.
"Cuma (instruksi) dari keamanan maju terus, jadi ya kami maju. Kalau kami berhenti takutnya makin parah. Lemparan juga sampe atas," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.