Jalan Hidup Farri Agri ke Persija, Berawal Ikuti Ayah Hijrah Hingga Tolak Tawaran Qatar
Lahir di Aceh, Farri Agri sebenarnya pindah ke Qatar mengikuti jejak ayahnya, Agri Sumarah, yang hijrah ke Qatar karena kerja di Qatar Gas
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Husein Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Bernama lengkap Syaffrizal Mursalin Agri, pemuda kelahiran Aceh ini familiar dengan nama panggilan Farri Agri.
Kini dia menjadi pembicaraan setelah menerima tawaran gabung ke Persija Jakarta dari sebelumnya bermain di Liga Qatar.
Lahir di Aceh, Farri Agri sebenarnya pindah ke Qatar mengikuti jejak ayahnya, Agri Sumarah, yang hijrah ke Qatar karena kerja di Qatar Gas ketika usia Farri Agri 4 tahun.
Menurut keterangan garudaonmychest, Farri Agri mulai main sepakbola di Qatar ketika usianya memasuki 7 tahun. Dia dilatih pelatih asal Inggris bernama Mr Green.
Baca: Stefano Cugurra: Jika Ada yang Bilang Saya Ingin Permalukan Persija itu Tidak Benar
Baca: Rekap Hasil Liga Champions, Duo Jawara Eropa Tumbang, Barcelona Imbang Tanpa Gol
"Sejak itu, Farri akhirnya diterima sebagai salah satu pemain asing yang main untuk Al Khor di Liga Qatar," kata Ayahnya, Agri Sumarah.
Sejak itu bakat Farri Agri mulai terasah terutama ketika dia bersentuhan dengan tiga pelatih asal Eropa. Sebagai seorang striker, Farri Agri, sangat mengidolakan striker legendaris Arsenal dan Timnas Inggris, Thierry Henry.
Penelusuran dari berbagai sumber, Kiprah Agri yang sukses bersama Al Khor membuat Federasi Sepakbola Qatar menyampaikan tawaran menggiurkan akan menjadikan Farri Agri warga negara Qatar dengan menanggalkan status warga negara Indonesia.
Tawaran ini ternyata ditolak tegas. "Saya warga negara Indonesia dan ingin main untuk Timnas Indonesia," kata Farri Agri.
Memang sempat bermunculan isu Farri ogah kembali ke Indonesia dan lebih memilih Qatar. Hal tersebut dibantahnya, Farri lama berada di Qatar, karena sedang menjalani kuliah, dan baru menyelesaikan semester dua di Universitas Stenden, Doha, Qatar.
Farri membutuhkan waktu tiga tahun lagi untuk memperoleh gelar sarjana jurusan International Business Management.
Rekam jejak di Liga Qatar bisa dilacak tahun 2005. Dia bergabung di tim yunior Al Khor sejak 2005-2008.
Setelah Al Khor, Farri Agri bergabung dengan Aspire Academy selama satu tahun dari 2008 hingga 2009.
Pada tahun 2009, Farri Agri berhasil masuk ke skuad utama Al Khor hingga tahun 2015.
Di tim utama Farri Agri berhasil mencatatkan 6 penampilan namun gagal mencetak gol.
Pemain yang berposisi sebagai penyerang itu pun akhirnya hengkang dari Al Khor pada 2015 lalu.
Kemudian pemain yang sudah berusia 27 tahun itu membela klub Liga Qatar, Al Ahli.
Farri Agri pun sudah mendapatkan debutnya bersama Al Ahli di Liga Qatar.
Ia masuk menggantikan Mulota Kabangu saat Al Ahli menang dengan skor 2-0 atas Al Gharafa.
Saat itu pemain yang lahir 8 Agustus 1992 itu bermain selama 37 menit menghadapi Al Gharafa.
Saat bermain di Al Ahli, Farri hanya dimainkan sebanyak dua pertandingan.
Sebelum bergabung dengan Persija Jakarta, Syaffrizal Agri membela Al Markhiya.
Sejak dua tahun lalu, nama Farri Agri juga masuk target PSSI untuk memulangkan dirinya membela Timnas Indonesia.
Baca: Persib Bandung vs Semen Padang: Nick Kuipers Ingin Persib Bandung Raih Poin Penuh Saat Jamu SP
Farri Agri juga sempat mendapat panggilan timnas U-23 Indonesia saat diasuh Luis Milla, namun Farri tidak datang saat latihan.
Bagaimana penampilannya di Liga Qatar? Intip video berikut ini :
Farri Agri menjadi pemain kelima yang didatangkan tim asuhan Julio Banuelos.
Persija memberikan kontrak pada Farri Agri kontrak sampai akhir tahun dengan opsi perpanjangan.
Sebelumnya, Persija Jakarta sudah mengikat kontrak dengan Alexandre Luiz Reame alias Xandao, Joan Tomas Campalos, Fachruddin Aryanto, dan Rachmad Hidayat.
Setelah Farri Agri masuk, Persija memiliki tiga pemain asal Aceh yakni Ismed Sofyan, Fitra Ridwan, dan Farri Agri. (Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)