Derby Mataram Berakhir Ricuh, Begini Fakta Kejadiannya Hingga Tanggapan Sri Sultan HB X
Laga bertajuk Derby Mataram yang mempertemukan antara PSIM Yogyakarta menghadapi Persis Solo dalam laga pamungkas Liga 2 2019 harus berakhir ricuh.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
"Saya sangat prihatin. Saya nggak ngerti, kenapa jadi orang yang beringas. Katanya orang Jogja ini berbudi luhur, tapi kenapa keluarnya kekerasan?," sesal Sri Sultan Hamengku Buwono X, Selasa (22/10/2019) sebagaimana dilansir melalui Tribun Jogja.
Bahkan ia mengancam akan tidak mengizinkan pertandingan sepak bola di gelar di Yogyakarta usai mendapatkan penjelasan kerusuhan laga tersebut.
Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan andai kekerasan ini terus terulang, lebih baik tidak ada izin untuk penyelenggaraan pertandingan sepak bola.
"Kalau seperti ini, bukan sepak bola yang kita tonton, tapi pertunjukan kekerasan-kekerasan yang kita tonton, ya lebih baik tidak usah ada sepak bola saja di Jogja, karena hanya akan membangun orang tidak beradab," tambah Ngarsa Dalem.
"Kalau seperti ini bukan nonton sepak bola tapi kekerasan seperti ini, nggak usah ada izin aja," kata Sri Sultan.
"Saya nggak bisa katakan melarang, tapi kan pertandingan sepak bola itu jadi tidak bermanfaat karena hanya menelurkan orang-orang yang tidak beradab," pungkasnya.
Baca: Pertadingan PSIM vs Persis Ricuh, Pasoepati Ingin Kawal Bus Pemain Sampai Solo
Baca: BREAKING NEWS: Laga PSIM Yogyakarta Vs Persis Solo Berakhir Ricuh, Skor 2-3
(Tribunnews/Dwi Setiawan/TribunJogja)