Hasil Akhir Persela vs Persebaya, Menang Tipis, Laskar Joko Tingkir Keluar dari Zona Degradasi
Hasil Akhir Persela vs Persebaya, Menang Tipis, Laskar Joko Tingkir Keluar dari Zona Degradasi.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Secara pemain open play, tim tamu kesulitan menciptakan peluang berbahaya ke gawang Laskar Joko Tingkir mengingat disiplinnya lini belakang tuan rumah.
Persebaya yang masih tertekan lebih mengandalkan skema serangan balik dalam menciptakan peluang, kombinasi Irfan Jaya dan David da Silva menjadi tumpuan.
Rapatnya lini tengah kedua tim membuat bola lebih banyak bergulir di lini tengah alhasil laga kedua tim minim dengan peluang hinggal dua puluh menit laga berlangsung.
Hingga tiga puluh menit laga berjalan kedua tim masih bermain dengan hati-hati dan lebih banyak mengandalkan possesion ball.
Hingga laga babak pertama berakhir, belum ada gol pemecah kebuntuan yang tercipta, skor sementara masih 0-0.
Babak kedua dimulai, dua menit laga berjalan, David Da Silva mendapatkan peluang emas melalui sundulannya setelah menerima umpan dari Rendy di kotak penalti tuan rumah.
Namun sundulan dari David da Silva masih dapat diblok oleh kiper tuan rumah, Dwi Kuswanto.
Persebaya Surabaya mampu mengendalikan jalannya laga di awal babak kedua ini, Rendy menjadi dirijen utama Bajul Ijo dalam membangun skema serangan.
Enam puluh menit laga berlangsung, Persela mencoba mengubah taktik dengan menerapkan permainan cepat yang diinisasi oleh Rafinha dan Kei Herose, laga pun semakin sengit.
Serangan demi serangan yang dibangun oleh tuan rumah akhirnya membuahkan gol setelah Malik Risaldi berhasil memanfaatkan kemelut bola di depan gawang tim tamu sekaligus membawa tuan rumah unggul 1-0 sementara ini.
Gol tersebut berawal dari umpan silang dari sisi kiri penyerangan tuan rumah, kemudian Alex Dos Santos melakukan sundulan, hanya berhasil diblok oleh Miswar Saputra.
Hanya saja bola muntah dari Miswar Saputra berhasil dimanfaatkan oleh Malik Risaldi untuk memecah kebuntuan.
Tertinggal satu gol, pemain tim tamu terlihat semakin frustasi karena skema serangan yang coba dibangun Bajul Ijo selalu menemui kegagalan.
David da Silva masih merasa kesulitan mendapatkan pelayanan dari rekan setimnya, hal ini dikarenakan setiap ia bergerak selalu dikawal oleh dua bek tuan rumah.