Soroti Emosi Xhaka pada Penggemar, Mantan Penyerang Arsenal Sebut Karir sang Kapten Telah Usai
Granit Xhaka merasa kecewa dengan pendukungnya sendiri, penyerang senior Arsenal sebut aksinya adalah akhir dari karirnya
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Granit Xhaka merasa kecewa dengan pendukungnya sendiri, penyerang senior Arsenal sebut aksinya adalah akhir dari karirnya
TRIBUNNEWS.COM - Arsenal ditahan imbang oleh Crystal Palace pada lanjutan pekan ke-10 Liga Inggris, Minggu (27/10/2019).
Pada pertandingan tersebut, The Gunners yang sempat unggul dua gol melalu Sokratis Papastathopoulos (7') dan David Luiz (9') mampusamakan oleh tamunya melalui pinalti Luka Milivojevic (32') dan Jordan Ayew (52'), dan pertandingan berakhir dengan skor 2-2.
Baca: Hal Menarik Norwich vs Manchester United: Rekor Gol MU di Liga Inggris hingga Rekor Wan-Bissaka
Baca: Liverpool vs Tottenham 45 Laga Tak Terkalahkan The Reds di Liga Inggris dan 12 Kemenangan di Anfield
Selain hasil imbang yang diraih, pada pertandingan tersebut, Kapten Arsenal, Granit Xhaka, merasa kecewa dengan pendukungnya sendiri saat dirinya ditarik keluar, digantikan oleh Boukayo Saka di menit 60.
Dirinya terlihat memberikan gestur untuk terus meneriakinya sambil keluar lapangan dan masuk lorong lapangan.
Saat memasuki lorong, Xhaka terlihat melepaskan jerseynya dan keluar lapangan langsung.
Mantan Penyerang Arsenal, Charlie Nicholas, mengatakan, Karir Xhaka di Arsenal bisa selesai dengan ulahnya itu.
"Xhaka saat ini masih menjadi kapten, tapi saya kira statusnya sebagai kapten tidak akan lama lagi setelah apa yang dia perbuat akhir pekan lalu," ujar pria yang pernah membela Arsenal di tahun 1983-1988 ini.
Ia juga menambahkan Xhaka merasa marah karena Xhaka tidak langsung meminta maaf akibat apa yang dia lakukan.
"Tapi rasa marah itu harus dikontrol, jika anda tidak bisa begitu, maka anda tidak bisa menjadi seorang pesepakbola," imbuhnya.
Menurut Pria yang membela Arsenal sebanyak 151 laga itu, para fans akan selalu menjadi elemen penting bagi sebuah tim sepakbola dan mereka lebih besar dan lebih baik dari siapapun yang terlibat.
"Dia harus membenahi sikapnya tapi saya akan terkejut jika dia kembali dan bermain untuk Arsenal lagi," tutupnya.
Sedangkan rekan setim Xhaka di Arsenal, Hector Bellerin, menyebutkan dalam akun Twitternya, jika pemain sepakbola juga manusia, memiliki emosi dan terkadang sulit mengendalikannya.
"Kami semua juga manusia, kami juga mempunyai emosi dan terkadang sulit untuk mengendalikannya."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.