Beri Kepercayaan ke Iwan Bule Pimpin PSSI, Umuh Muchtar: Pak Iwan Harus Hati-hati pada Gerbong Ini
"Pak Iwan harus hati-hati dengan gerbong ini kan. Kasihan nanti kalau Pak Iwan disalah-salahin lagi," kata Iwan.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar turut berkomentar atas terpilihnya Komjen Pol Mochamad Iriawan atau Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Umuh menilai Iwan Bule layak menjadi pemimpin di PSSI. Namun, Umuh juga mewanti-wanti Iwan akan 'gerbong' organisasi (anggota Exco PSSI) yang bakal dia pimpin tersebut.
“Alhamdulillah dia (Iwan Bule) kan orang baru, mudah-mudahan kalau Pak Iwan saya percayakan lah,” kata Umuh.
“Cuma nanti gerbongnya ini harus dilihat siapa yang ikut gerbongnya, Pak Iwan harus hati-hati dengan gerbong ini kan. Kasihan nanti kalau Pak Iwan disalah-salahin lagi kayak yang lain. Saya tidak rela karena saya pendukung Pak Iwan,” tegasnya.
Soal anggota Exco, ia berharap nantinya terpilih orang-orang dengan wajah baru.
Jikapun diisi oleh orang-orang lama, Umuh berharap bukanlah oleh figur-figur yang pernah terjerat kasus-kasus seperti mafia sepakbola.
Geger, Enam Caketum PSSI Keluar dari Ruangan Kongres, Mengaku Diusir
Mundur dari Pencalonan Ketum PSSI Jelang KLB PSSI, Bernhard Limbong: Saya Terlalu Sibuk
KLB PSSI 2019: Iwan Bule Bersitegang Dengan Vijaya Fitriyasa Sebelum Kongres Dimulai
Mochamad Iriawan Resmi Jadi Ketua Umum PSSI 2019-2023: Iwan Bule Dipilih 82 Voters
“Saya percaya Pak Iwan berani terutama soal Exco ini. Saya lebih baik kalau orang-orang muka baru, ada yang lama juga tidak apa-apa, tapi yang cacat tolong lah siapa pun juga, berpikir,” ujar Umuh.
Sementara itu, saat ditanya mengenai perolehan suara dirinya yang juga mengajukan diri sebagai Exco pada Kongres ini. Umuh justru mengatakan dirinya telah menarik diri.
“Tidak ada suara, saya sudah mundur. Tapi belum selesai (pemilihan exco masih berjalan). Tapi saya tidak ngomong apa-apa, saya fokus jadi pengamat saja lah,”
“Pokonya saya pendukung Pak Iwan,” pungkasnya.
Sementara itu, Iwan Budianto dan Cucu Soemantri terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.
Keduanya memperoleh suara terbanyak dalam proses pemilihan pada Kongres Luar Biasa PSSI 2019.
Dalam proses pemilihan, Cucu Soemantri memperoleh sebanyak 81 suara. Adapun Iwan Budianto mendapat dukungan 74 suara.
Beberapa calon lain juga ada yang mendapatkan suara, seperti Esti Pujiastuti sebanyak 2 suara, Yesayas Oktavianus 2 suara, dan Hasnuryadi Sulaiman 2 suara. Adapun, Hinca Panjaitan dan Djamal Aziz memperoleh 1 suara. Dua suara dinyatakan tidak sah.
Hal-Hal yang Dinilai Janggal
Kejanggalan menyelimuti Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2019 yang berlangsung di Hotel Shangrila, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Kongres Luar Biasa PSSI 2019 telah memutuskan Mochamad Iriawan sebagai ketua umum baru.
Mulanya terdapat 11 nama yang akan memperebutkan jabatan Ketua Umum PSSI pada kongres kali ini.
Namun, jumlah tersebut berkurang seiring dengan mundurnya delapan nama caketum.
Salah satu caketum yang sudah meninggalkan arena kongres adalah Fary Djemy Francis.
Geger, Enam Caketum PSSI Keluar dari Ruangan Kongres, Mengaku Diusir
Mundur dari Pencalonan Ketum PSSI Jelang KLB PSSI, Bernhard Limbong: Saya Terlalu Sibuk
KLB PSSI 2019: Iwan Bule Bersitegang Dengan Vijaya Fitriyasa Sebelum Kongres Dimulai
Mochamad Iriawan Resmi Jadi Ketua Umum PSSI 2019-2023: Iwan Bule Dipilih 82 Voters
Fary menjelaskan bahwa terdapat dua hal yang janggal dari KLB PSSI kali ini.
Dua poin tersebut ialah tidak adanya adu visi dari para caketum serta status voters yang tidak jelas.
Fary menyebut, pada awalnya debat dan penyampaian visi misi dari para caketum akan disiarkan di televisi nasional.
"PSSI berjanji untuk mempertemukan calon Ketua Umum, calon Wakil Ketua Umum, dan calon Exco. Tapi apa yang terjadi? Batal dan pada hari ini ditetapkan kongres," kata Fary di luar arena kongres.
Fary menilai PSSI tidak bisa menepati janji yang telah disampaikan sebelumnya.
"Janji PSSI tidak dipenuhi. Janji kalau sudah tidak ditepati bagaimana nanti hasil kongres ini," ucap Fary.
"Saya sudah empat kali ikut kongres, selalu budayanya sama. Kami hanya jadi pengantin tanpa ada hak suara untuk mempresentasikan konsep kami," kata Fary.
Fary juga menyayangkan penetapan pemilik suara (voters) yang dinilai tidak jelas.
Ia menuding banyak voters yang tidak memiliki legitimasi.
Besar kemungkinan hasil kongres akan mudah digugat dan ditolak pihak lain yang merasa KLB kali ini tidak sah.
"Tidak ada kepastian terhadap voters. FIFA sudah mempertanyakan jika kongres 2 November 2019, voters-nya mana? Kompetisi belum rampung," ujar Fary.
Geger, Enam Caketum PSSI Keluar dari Ruangan Kongres, Mengaku Diusir
Mundur dari Pencalonan Ketum PSSI Jelang KLB PSSI, Bernhard Limbong: Saya Terlalu Sibuk
KLB PSSI 2019: Iwan Bule Bersitegang Dengan Vijaya Fitriyasa Sebelum Kongres Dimulai
Mochamad Iriawan Resmi Jadi Ketua Umum PSSI 2019-2023: Iwan Bule Dipilih 82 Voters
"Ada 6 tim degradasi dan satu tim suspend, masa masih punya hak di pemilihan. Saya khawatir siapa pun yang terpilih tidak legitimate," tutur Fery mengakhiri.
Akan tetapi, ungkapan Fery tak lantas mengubah keputusan Kongres PSSI.
Hasilnya, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule terpilih sebagai Ketum PSSI dengan meraih 82 suara dari total 86 pemilik suara.
Sisanya, tiga voters abstain dan satu voters tidak ikut pemilihan yakni Persis Solo.