"Kami menjaga kebugaran pemain serta menjaga sentuhan bola pemain. Saya pikir PSIS lebih siap karena recoverynya lebih panjang," kata Seto.

Lebih lanjut, Seto mengatakan rasa optimismenya untuk meraih poin penuh, berbekal torehan tiga kemenangan dan satu hasil imbang di laga bulan Oktober kemarin.

"Harapannya kebugaran pemain bagus, motivasi bagus. Dengan kemenangan pada laga terakhir harapannya kami bisa termotivasi untuk mencuri poin untuk lebih mengamankan target kami bertahan di Liga 1," ucapnya.

Disinggung misi balas dendam, Seto akan berusaha keras untuk meracik strategi terbaik guna mengalahkan PSIS Semarang di putaran kedua kali ini.

"Kami harus berusaha untuk revans. Tapi PSIS bukan lawan yang mudah. Di beberapa laga away mereka berhasil mengambil poin penuh, apalagi dia main di home saya pikir jadi motivasi lebih," beber Seto.

"Ya kami akan berusaha bermain semaksimal yang kami bisa dan merebut poin," tandasnya.

Nada optimis juga diusung oleh gelandang serang PSS Sleman yakni Dave Mustaine, ia akan berjuang agar bisa revans melawan Laskar Mahesa Jenar.

Dave juga merasakan adanya keuntungan tersendiri bagi timnya untuk meraih poin maksimal mengingat laga akan digelar di Sleman.

"Ya keuntungan tersendiri buat kita karena tandang rasa kandang dan sebisa mungkin memaksimalkan untuk poin tiga," jawab Dave seperti yang dilansir melalui laman resmi klub PSS.

Meladeni tuan rumah Mahesa Jenar, Dave menyatakan dirinya tidak terlalu memperhatikan posisi klasemen saat ini antara PS Sleman dengan PSIS.

Ia pun bertekad untuk membalas kekalahan dengan skor 1-3 di putaran pertama lalu.

"Kita di sini tetep akan berusaha memberikan yang terbaik, tidak melihat klasemen dan berkaca pada putaran pertama, kita ingin membalas kekalahan di kandang," ungkapnya.

Sementara itu, kapten tim Bagus Nirwanto menegaskan timnya sedang dalam motivasi tinggi untuk melanjutkan tren positif.

"Lawan PSIS besok meskipun bermain tandang rasa kandang motivasi kami lebih disitu. Dari suporter juga akan menambah motivasi kami disitu," tutur Bagus Nirwanto.