Pulihkan Citra PSSI, Iwan Bule Disarankan Pilih Sekjen dari KPSN
Posisi sekjen, kata Indro, harus dipegang sosok yang bersih, profesional dan berintegriras, apalagi PSSI selama ini lekat dengan citra match fixing.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabinet Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah "kapten" Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI masih didominasi muka-muka lama atau kekuatan status quo yang lekat dengan citra buruk match fixing atau skandal pengaturan skor.
Sebab itu, Iwan Bule disarankan mengambil sekretaris jenderal (sekjen) yang relatif bersih, independen dan reformis, dan kategori itu ada pada Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) yang selama ini menjadi inisiator pemberantasan match fixing.
"Sekjen itu jantung pssi, sehingga akan sangat membantu Ketua Umum dalam mengimplementasikan visi dan misinya. Posisi sekjen itu hak prerogratif ketua umum, sehingga Pak Iwan bule dapat langsung menunjuk sekjen," ungkap Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro di Jakarta, Minggu (3/11/2019).
Baca: Isi Pembicaraan Telfon Iwan Bule dan Presiden FIFA Usai Jadi Ketua Umum PSSI
Posisi sekjen, kata Indro, harus dipegang sosok yang bersih, profesional dan berintegriras, apalagi PSSI selama ini lekat dengan citra match fixing.
"Jadi untuk mengimbangi kekuatan status quo di PSSI pasca-Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang menghasilkan mayoritas muka-muka lama, perlu dipilih sekjen yang bersih, profesional dan berintegritas. Sosok dengan kriteria semacam itu ada di KPSN," jelasnya.
Dengan sosok-sosok bersih, profesional dan berintegritas di dalamnya, lanjut Indro, maka KPSN berhasil menjadi inisiator atau pemprakarsa pemberantasan match fixing yang mengantarkan 17 tersangka ke penjara.
"Bila PSSI mau bersih dan pulih citranya, maka sudah sepatutnya PSSI bekerja sama dengan KPSN, salah satunya dengan menjadikan komisioner KPSN sebagai sekjen, agar bisa melanjutka nilai-nilai dan filosofi yang sdh dibangun oleh KPSN ke PSSI," tandas Indro.
Dihubungi terpisah, Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono secara halus menolak.
"Pertama, kita ucapkan selamat kepada Pak Iriawan. Kedua, biarkan KPSN tetap independen sebagai mitra kritis yang akan melakukan fungsi check and balances," ujarnya.