Timnas Indonesia U-23: Indra Sjafri Ungkap Kelemahan Timnya Pasca Ditahan Iran
Timnas Indonesia U-23: Indra Sjafri Uungkap kelemahan anak asuhnya dalam strategi penyerangan dan kurang mampu memanfaatkan peluang
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
Selang beberapa waktu, pertandingan kembali berlangsung dimana Indonesia mencoba membangun serangan dengan sabar dari lini belakang.
Sisi sayap menjadi opsi utama tim asuhan Indra Sjafri dalam menekan lini pertahanan Iran.
Tertinggal satu gol, Iran mencoba bermain agresif untuk mengejar ketertinggal.
Namun, penyelesaian akhir dari tim asuhan Hamid Estili masih belum sempurna sehingga belum ada peluang yang menghasilkan gol penyama kedudukan.
Memasuki menit ke-22, Amir Roustaei menciptakan peluang cukup berbahaya melalui sepakan keras dari luar kotak penalti.
Awan Setho berhasil melakukan penyelamatan gemilang terhadap tendangna keras dari Amir Roustaei tersebut, tendangan pojok untuk Iran.
Ditengah gempuran Iran, Indonesia mendapatkan peluang keduanya dalam laga ini dimana Irkham Maulana gagal memanfaatkan umpan silang dari Muhammad Rafli dari sisi kiri penyerangan Garuda Muda.
Tiga puluh menit laga berlangsung, lini belakang Indonesia masih digempur oleh Iran, namun berkali-kali serangan yang dilakukan belum menghasilkan gol.
Permainan masih dikendalikan oleh Iran, sedangkan Indonesia bermain lebih bersabar dalam menghadapi setiap serangan tim lawan.
Memasuki menit ke-40, belum ada gol tambahan tercipta dari kedua tim yang bertanding.
Hingga babak pertama berakhir, gol M. Rafli mampu membawa Garuda Muda unggul sementara 1-0 di jeda babak pertama.
Babak kedua dimulai, kedua tim langsung memperagakan permainan cepat dua satu sentuhan untuk menembus lini pertahanan lawan masing-masing.
Sisi kiri lini pertahanan tim Garuda Muda masih menjadi sasaran empuk penyerangan Iran.
Disiplinnya Firza Andika menjaga wilayahnya membuat setiap peluang yang diciptakan oleh Iran masih menemui kegagalan.