4 Alasan Laga Indonesia vs Malaysia Selalu Menguras Emosi, dari Piala AFF 2010 hingga Masalah TKI
4 Alasan kenapa laga Timnas Indonesia vs Malaysia selalu menguras emosi, dari Piala AFF 2010 hingga masalah TKI, Selasa (19/11/2019)
Penulis: Gigih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia akan menghadapi Malaysia di Babak Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Laga ini akan digelar di Stadion Bukit Jalil, malam ini.
Pertandingan ini akan menejadi menarik karena laga ini merupakan duel klasik di Asia Tenggara.
Bertajuk duel serumpun, Malaysia lebih diunggulkan terlebih, mereka baru saja menang dari tim kuat Thailand dengan skor 2-1.
Namun apapun laga yang dijalani kedua negara sebelumnya, pertandingan Malaysia mengahdapi Indonesia di ajang apapun selalu menyajikan tensi tinggi dan menguras emosi bagi kedua belah supporter.
Berikut alasan kenapa laga Timnas Indonesia mengahdapi Malaysia selalu berbalur emosi.
1. Hubungan naik-turun saudara serumpun
Malaysia dan Indonesia adalah dua negara yang secara geografis berdekatan.
Pun dengan kultur dari penduduk dua negara bisa dikatakan serupa.
Tetapi hubungan politik Malaysia-Indonesia tidak pernah stabil.
Mulai dari masalah pencaplokan wilayah, pencuriah budaya hingga masalah-masalah lain yang terjadi antara keduanya.
Itu berpengaruh terhadap pertemuan kedua negara di olahraga atau event apapun, tensi tinggi selalu terjadi.
Tidak terkecuali sepakbola, yel-yel dan chants yang memancing emosi sering kali terdengra dan dilontarkan pendukung dari kedua negara.
2. Masalah TKI di Malaysia
Banykanya Tenaga Kerja Indonesia atau TKI yang bekerja di Malaysia juga menylut adanya gesekan antara dua negara.
Mulai dari berita penyiksaan TKI di Malaysia hingga adanya cerita TKI yang dilarang menonton laga Malaysia vs Indonesia juga selalu mewarnai pertemuan kedua kesebelasan.
Dan tentu saja laga Malaysia vs Indonesia juga akan ditonton oleh TKI yang sedang bekerja di Malaysia atau negara-negara tetangga terdekat.
3. Final Piala AFF 2010
Di sepakbola, hubungan Indonesia dan Malaysia memang panas namun tidak sepanas yang terjadi dalam satu dekade terakhir.
Tepatnya bermula di Piala AFF 2010, saat itu kedua negara berhasil melaju ke Final.
Indonesia lebih diunggulkan karen tidak pernah satu kali pun menelan kekalahan dari fase grup hingga Semifinal.
Namun, pelatih Malaysia saat itu Rajagopal, melancarkan perang urat syaraf, dengan menyebut Timnas Indonesia adalah tim jago kandang.
Sontak, tensi meninggi, di laga pertama yang dihelat di Bukit Jalil pun penuh dengan kontroversi.
Mulai dari laser yang mengarah ke mata pemain Indonesia hingga, adanya isu bahwa laga telah dicurangi.
Indonesia kalah 3-0 di Bukti Jalil dan meskipun menang 2-1 di GBK, Harimau Malaya berhasil merebut Piala AFF 2010 dan mengangkat gelar di Stadion GBK.
Tentu momen ini juga masih sangat membekas bagi para supporter Indonesia dan Malaysia, dan masih terus dibawa kala kedua kesebalasan bertemu.
4. Perseteruan Ultras Malaysia dan Indonesia
Peran supporter garis keras dua negara juga menjadi bumbu bagaimana pertemuan kedua negara selalu menyajikan tensi dan intensitas yang tinggi.
Ultras Malaysia tidak ragu untuk bernyanyi dan menjalankan yel-yel di Stadion Gelora Bung Karno kala pertemuan Malaysia vs Indonesia di laga perdana.
Sedangkan Ultras Indonesia yang terkenal sangat militan juga tidak mau kalah, mereka juga tidak segan untuk beradu fisik dan kerap berujung kekerasan.
Kepala kepolisian Comm Datuk Seri Mazlan Lazim akan memperketat keamanan jalannya laga big match malam nanti.
Dikutip Tribunnews.com dari The Star, Kepala kepolisian kota Comm Datuk Seri Mazlan Lazim akan menerjunkan lebih dari 1400 personel guna menjaga kelancaran laga di Stadion Bukit Jalil.
Dia mengatakan 1.491 personil polisi akan ditempatkan di dalam dan sekitar stadion dari jam 8 pagi.
“Sebanyak 1.331 personel polisi akan ditugaskan untuk menjaga ketertiban umum dan keamanan, sementara 160 personel dari Departemen Investigasi dan Penegakan Lalu Lintas akan berada di sana untuk memastikan lalu lintas berjalan dengan lancar." ujar Datuk Seri Mazlan
Selain itu jika ada perusuh yang mengganggu jalannya laga seperti melakukan provokasi, melakukan perkelahian bahkan mengganggu ketertiban umum akan segera ditindak atau dikeluarkan dari stadion.
“Bergantung pada beratnya pelanggaran, kita bahkan bisa menangkap mereka dan mengambil tindakan lebih lanjut berdasarkan hukum," sambung Datuk.
Membeludaknya antusias dari suporter yang inginn datang ke stadion yang diperkirakan mencapai 85.000 penonton, pihak keamanan juga sudah menata parkir untuk yang datang ke stadion membawa kendaraan pribadi.
“Kami memperkirakan bahwa 85.000 orang akan menghadiri pertandingan, termasuk 6.000 penggemar Indonesia,”
“Tempat parkir A dan B telah diperuntukkan bagi penggemar Malaysia, sementara lot C dimaksudkan untuk untuk mereka yang memiliki stiker dan staf sekretariat yang ditunjuk.” katanya menambahkan.
Selanjutnya untuk suporter Indonesia juga telah disediakan tempat parkir di zona D dan pihkan keamanan menyarankan untuk mengurangi padatnya lalu lintas menggunakan transportasi umum.
"Karena itu, kami menyarankan semua yang datang ke stadion untuk menggunakan transportasi umum untuk menghindari lalu lintas yang padat di daerah tersebut."
"Mereka yang datang ke stadion harus menahan diri dari membawa kembang api, senjata, benda tajam, helm, laser pointer, alkohol, payung, tongkat dan botol," imbuhnya.
Kuota Tiket Sudah Habis Sejak Hari Minggu
Jelang pertandingan sarat gengsi tersebut federasi sepak bola Malaysia (FAM) menginformasikan bahwa kuota tiket yang di sediakan sudah habis terjual per hari Minggu (17/11/2019).
Hal tersebut sesuai unggahan dari FAM Malaysia lewat akun sosial media twitter ( @FAM_Malaysia)
Berikut isi caption dalam unggahan tersebut "Tiket Telah Habis Terjual
Tiket perlawanan #AsianQualifiers Malaysia lwn Indonesia, Selasa ini telah pun habis terjual di http://tickethotline.com.my sebentar tadi.
Dengan ini, tiada sebarang penjualan di kaunter tiket stadium pada hari perlawanan, Selasa ini.
#FAM #HarimauMalaya" dikutip Tribunnews.com melalui akun twiiter resmi FAM Malaysia.
Dengan habisnya jumlah kota tiket tersebut, FAM memastikan bahwa tidak ada penjualan tiket di Stadion Nasional Bukit Jalil pada hari H pertandingan.
Federasi sepak bola Malaysia menyedia 85 ribu tiket termasuk dengan kuota untuk suporter timnas Indonesia.
Kuota tiket untuk suporter Indonesia disediakan sebanyak 4500 lembar dan dapat memesan tiket itu melalui PSSI.
Suporter timnas Indonesia yang sudah membeli tiket nantinya akan ditempatkan di pintu E tribun barat sayap dekat tribun selatan Stadion Nasional Bukit Jalil.
(Tribunnews.com/Gigih)