Sejarah Sepak Bola: Patah Hati dan Kekecewaan Ronaldo Bersama Inter Milan Musim 1997/1998
Ronaldo mengalami kekecewaan dan patah hati ketika menjalani debut di Inter Milan musim 1997/1998
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Wulan Kurnia Putri
Tepatnya di tahun 1997, Ronaldo didatangkan dari Barcelona yang berstatus pemain muda andalan Inter Milan di kemudian hari.
Pasalnya pemain Brasil tersebut digaet dari Barca saat usinya baru 20 tahun.
Ronaldo merupakan bukti keberadaan Serie A kala itu menjadi satu-satunya liga domestik paling kompetitif.
Dilansir dari Transfermarkt, Ronaldo dimusim perdananya melesakkan 25 gol dari 32 penampilan.
Bahkan Ronaldo menjadi satu-satunya pemain yang diinstruksikan oleh Luigi Simoni (pelatih Inter Milan) agar tidak berada di lini pertahanan tim.
Ia ditempatkan sebagai ujung tombak penyerangan dengan memaksimalkan kecepatan, kekuatan dan agresifitasnya.
Ronaldo di musim perdananya bersama Inter Milan dapat beradaptasi dengan kultur sepak bola Italia.
Terbukti di tahun 1997, Ronaldo berhasil menyabet peghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA, serta mengalahkan rekannya di Inter, Roberto Carlos dan Dennis Bergkamp.
Meskipun demikian, Ronaldo mengalami musim perdana di Inter Milan dengan kekecewaan.
Liga Italia musim 1997/1198 menjadi perburuan gelar Scudetto yang sengit antara Inter Milan dan Juventus.
Puncaknya, pertandingan big match tersaji antara Juventus vs Inter Milan yang berlangsung di Stadion Delle Alpi, Turin.
Nerazzurri yang hanya tertinggal satu poin dengan Juventus dipuncak klasemen berkesempatan untuk menggeser Bianconeri jika memenangkan pertandingan ataupun meraih hasil imbang.
Pertandingan bertajuk Derby D'Italia berlangsung dengan tensi tinggi.
Berbagai hiasan aksi diving maupun ketegangan memperindah jalannya duel sengit kala itu.