Sejarah Sepak Bola: Christian Vieri, Pemain Nomaden Serta Arti Kesetiaan di Inter Milan
Christian Vieri, pemain nomaden yang mengenal arti kesetiaan kala berseragam Inter Milan
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Christian Vieri merupakan striker yang terkenal tajam di era 1990-an hingga awal tahn 2000-an.
Vieri pemain yang berasal dari Bologna, tepatnya lahir pada 12 juli 1973.
Dilansir dari These Football Time, Christian Vieri merupakan pemain yang terkenal dengan nomaden alias berpindah pindah klub.
Total sebanya 12 klub sudah pernah menjadi destinasi dari karir pemain yang berjuluk Bobo itu.
Christian Vieri juga pernah menyandang sebagai pemain termahal dunia ditahun 1999 ketika didatangkan Inter Milan dari Lazio.
Uang sebesar 33 juta euro membuat Lazio luluh untuk melepas pemain yang sukses membantu mereka meraih Supercoppa Italia dan Piala Winners di edisi 1998/99 tersebut.
Kala itu, Inter Milan berusaha keras untuk keluar dari bayang bayang AC Milan dengan cara mendatangkan sejumlah pemain potensial.
Di Inter Milan lah, Christian 'Bobo' Vieri betah bermain untuk Nerazzurri selama enam tahun.
Dilansir dari Transfermarkt, Vieri mencatatkan 123 gol dan lima assist dari 190 pertandingan yang telah dilakoni.
Terlepas kekecewaan Vieri di Piala Dunia 2002, Ia berkembang menjadi predator ulung ketika bermain bagi Inter.
Musim 2002/2003 ia berhasil menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan 24 gol.
Christian Vieri muda memulai karir sepak bola profesionalnya bersama dengan Torino.
Sebagai pemain muda ia kesulitan untuk nyaman dalam satu klub.
Satu musim bersama Il Toro, Bobo berpindah ke Pisa.
Di AC Pisa, ia hanya mampu melesakkan dua gol dari 18 penampilan.
Wajar ia dijuluki pemain yang nomaden, terbukti dengan dirinya memperkuat lima tim dalam lima musim.
D musim 1995/1996, Vieri memperkuat salah satu tim medioker Italia, Atalanta.
Bersama dengan La Dea, ia berhasil mencatatkan 13 gol dari 37 penampilannya.
Di Atalanta, ia tergabung dengan pemain pemain sekaliber Fabrizio Feron, Paulo Montero, seta Sandro Tovalieri.
Permainnan apik yang ditunjukkan Vieri bersama La Dea membuat Juventus kepincut kepadanya.
Tepatnya, musim 1996/1997 ia kembali ke Turin, tepatnya untk memperkuat Juventus.
Bersama Juventus, ia berhasil mencetak 14 gol dari 38 pertandingan.
Vieri tergabung dengan pemain pemain kelas dunia di Bianconeri.
Sebut saja Ciro Ferrara, Zinedine Zidane, Didier Deschamps, Edgar Davids higga Del Piero.
Bergabung dengan klub yang dihuni pemain bintang membuat Vieri hanya sebagai pelengkap.
Ia kalah bersaing dengan striker uama milik Juventus kala itu, Alessandro Del Piero dan Alen Boksic.
Meskipun minim kontribusi bersama dengan Si Nyonya Tua, ia berhasil mencatatkan penampilan yang konsisten dan berhasil mengantarkan Juventus musim itu sebagai juara.
Penyakit nomaden Vieri mulai kambuh pasca dirinya merengkuh Scedutto bersama Juve.
Tepatnya, musim 1995/1996 ia kembali berpetualang ke Liga Spanyol dan bergabung dengan Atletico Madrid.
Pembelian Vieri bisa dikatakan sebagai salah satu ambisi Atletico untuk kembali ke puncak.
Pada musim yang sama, mereka juga mendatangkan Juninho (yang tampil apik bersama Middlesbrough di Premier League), dan Paulo Futre.
Meskipun gagal merengkuh trofi bersama Atletico, Christian Vieri mencatatkan 29 gol dari 31 penampilan.
Vieri baru mengenal kesetiaan ketika membela Inter Milan.
Nerazzurri merupakan klub yang kesembilan yang dibela Vieri.
Vieri yang biasanya hanya memperkuat klub selama satu musim, namun kondisi tersebut tidak berlaku baginya ketika di Inter.
Total ia menghabiskan waktunya bersama Nerazzurri selama enam periode.
Kendati demikian, pengabdian selama itu, Vieri hanya mampu mempersembahkan satu gelar juara saja, yaitu Coppa Italia.
Salah satu penyebab Bobo gagal menunjukkan konsistensinya dan memberikan Inter banyak gelar ialah pergantian pelatih yang terus emenrus dilakukan Nerazzurri.
Selain itu, Ronaldo yang menjadi tandemnya kala itu lebih banyak berkutat dengan cederanya.
Pada musim 2002/2003, ia berhasil menyabet gelar Capocannoniere lewat 24 gol.
Namun gelontoran golnya gagal membawa Inter meraih gelar Scedutto dan harus puas menjadi runner-up dibelakang Juventus.
Kebersamaan Vieri bersama dengaN Inter Milan berakhir di tahun 2005
Ia memilih untuk bergabung denga salah satu rival Inter, AC Milan.
Ketika berseragam Rossoneri, penampilannya daat disebut jauh dari kata menegesankan.
Dari enam bulan memperkuat AC Milan, Vieri hanya sanggup mengemas satu gol.
Keluar dari AC Milan, Christian Vieri secara berturut turut berpindah ke Monaco, Atalanta serta Fiorentina.
Christian Vieri merupakan pemain yang suka berpindah pindah klub, ataupun nomaden.
Meskipun demikian, ia meupakan salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki oleh Italia.
Terbukti jumlah gelontran golnya ketika ia memperkuat Inter rmembuatnya ia layak disandingkan dengan Del Piero maupun Totti.
Meskpun suka berpindah pindah klub, dapat di katakan bersama Inter Milan lah, Christian Vieri mengerti akan namanya kesetiaan.
(Tribunnews.com/Giri)