Paul Munster Sebut Bhayangkara FC Dapat Perlakuan Tak Nyaman Saat Official Training di Stadion GBT
mulai dari pendingin ruangan yang tak berfungsi, hingga keberadaan orang-orang di dalam stadion.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM – Bhayangkara FC, Sabtu (7/12/2019) melakukan latihan resmi di Stadion Gelora Bung Tomo untuk menghadapi Persebaya Surabaya pada Minggu (8/12/2019).
Namun dalam sesi latihan resmi ini, pelatih Bhayangkara FC Paul Munster mengaku kesal lantaran banyak sekali gangguan kepada timnya, mulai dari pendingin ruangan yang tak berfungsi, hingga keberadaan orang-orang di dalam stadion.
“Di ruang ganti, Air Conditioner (AC) tidak bekerja dengan baik, mati seperti sauna. Tidak ada kipas angin juga, atau yang untuk mengatur suhu di dalam ruangan, sehingga para pemain juga mau ganti tidak nyaman. Kita komplain merasa tidak nyaman,” kata Paul Munster dalam sesi konferensi pers jelang laga.
Video Aksi Osvaldo Haay yang Pancing Emosi Pemain Myanmar
Jadwal Siaran Langsung Sepakbola Akhir Pekan Ini: Man City Vs Man United, Lazio Vs Juve Live RCTI
Timnas Indonesia U-23 Vs Myanmar, Kapten Skuat Garuda: Bukan Soal Uang atau Bonus
Ungkap Dua Peran Pemain Senior di Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri: Andai Evan Dimas Cetak Gol
Top Scorer SEA Games 2019, Striker Timnas Indonesia U-23 Ini Sama Tajam dengan Seisi Skuat Malaysia
“Ketika masuk lapangan dan berlatih, banyak sekali orang-orang di lapangan yang memindahkan barang-barang seperti kursi, papan skor jug muncul angka 1-0, 2-0, 3-0 untuk keunggulan persebaya,” jelasnya.
Beberapa hal itu dikatakan Paul sangat menggangu timnya yang akan berlaga esok hari. Bahkan, ketika tiba di Stadion GBT dirinya mengatakan tak ada orang yang mengarahkan.
Lebih lanjut, ia pun menanyakan mengapa Stadion GBT dipilih untuk menggelar pertandingan padahal beberapa fasilitasnya tak berfungsi dengan baik.
“Dalam beberapa pertandingan terakhir persiapan kita sangat bagus baik dari persiapan di pertandingan kandang dan tandang, cuma memasuki dipertandingan kali ini, persiapan kami sepertinya kurang bagus karena sampai di stadion untuk oficial training tidak ada yang menyambut dan mengarahkan kita harus kemana ketika kita sudah sampai,”
“Masuk ke ruang konferensi pers AC mati, jadi seperti sauna, beberapa minggu lagi kita akan masuk ke 2020 tapi kita masih seperti ditahun 80an. Kenapa masih di stadion ini, padahal fasilitasnya tak berfungsi dengan baik,” pungkasnya.