Pelatih Persib Beri Kode Pertahankan Esteban Vizcarra: Anggap Belum Terlalu Tua
Meski kontribusi musim ini tak terlalu besar karena hanya mampu mencetak satu asist dan tiga gol, ucap Robert Alberts, Vizcarra belum terlalu tua
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Pada musim 2009/2010, misalnya, Hariono tampil pada 30 laga dan selalu menjadi starter.
Baca: Kabar Transfer Persib: Sebelas Tahun Bersama, Maung Lepas Hariono
Baca: Hal-Hal Seputar Menukiknya Peforma Persib di Liga 1 Musim Ini: Lini Serang Kehilangan Taji
Baca: Persib Vs PSM Makassar: Juku Eja Kehilangan Semua Pilar Asingnya
Baca: 3 Fakta Performa Persib Bandung Jauh Menurun Dibandingkan dengan Musim Lalu
Di musim 2013, dia masih bisa mengukir cacatan yang serupa.
Hariono membuat 31 penampilan bersama Persib Bandung dan jadi starter dalam 30 pertandingan.
Performa Hariono mulai menurun pada musim 2016 seiring tak lagi selalu jadi pilihan utama.
Dia tidak hanya 'berbagi' jam terbang dengan Dedi Kusnandar yang didatangkan dari Sabah FA pada 2019.
Sejak musim yang sama, Hariono juga harus bersaing dengan Kim Kurniawan yang dibawa Dejan Antonic.
Sebenarnya, dari tipe permainan, Hariono merupakan gelandang bertahan klasik.
Ia adalah gelandang bertahan murni.
Karena tugas murni mematikan serangan lawan itulah, ia disebut gelandang pengangkut air.
Ia berbeda dengan Kim Kurniawan dan Dedi Kusnandar yang dapat memainkan peran ganda sebagai gelandang bertahan juga gelandang serang.
Di skuat Liga 1 2019, para pemain muda untuk posisi tengah pun bermunculan. Ada Abdul Aziz, Gian Zola, dan Beckham Putra.
Dikutip dari soccerway.com, jam terbang Hariono pun terus berkurang dalam tiga musim terakhir.
Tak hanya itu, sang pemain pun makin sering berada di bangku cadangan.
Bersama Robert Alberts selama Liga 1 2019, Hariono hanya tampil 20 kali dalam semusim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.