Shin Tae-yong Dimata Eks Pemain Timnas Indonesia
Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong selangkah lagi akan resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia senior.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong selangkah lagi akan resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia senior.
Kepastian itu dikatakan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule. Namun, ia masih akan mendalami satu pekan ke depan.
Mendengar kabar bakal ditunjukknya Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia Senior, Eks pemain Timnas Indonesia 1999-2005 Imran Nahumarury pun turut berkomentar.
Imran mengatakan bahwa Shin Tae-yong bukan lah pelatih sembarangan karena prestasinya pernah membawa Korea Selatan ke Piala Dunia dan pernah mengalahkan Jerman.
“Kalau kita lihat profl dia itu jelas. Kalau ukurannya juara jelas. Prestasi kita lihat, pernah bawa klubnya juara Liga Champions Asia, pernah bahwa Korea Selatan ke Piala Dunia, itu bagus. Karena kan puncak pelatih juara di Timnas,” kata Imran saat dihubungi Tribunnews, Senin (23/12/2019).
“Tentu dia punya kualitas bagus. Dia bisa bawa negaranya kalahkan Jerman di Piala Dunia, dia punya strategi serangan bagus, counter attack klasik,” jelasnya.
Jika PSSI telah resmi menunjuk Shin Tae-yong. Pemain yang pernah membela klub Persija Jakarta itu pun berharap Shin Tae-yong cepat beradaptasi dengan gaya permainan sepakbola Indonesia.
Ia pun berharap kehadiran Shin Tae-yong bukan lah untuk target pendek, melaiNkan target panjang. setidaknya bisa membuat level Indonesia bisa kembali setara dengan Thailand dan Vietnam yang kini sudah tak lagi hanya terfokus pada prestasi di level Asia Tenggara.
“Pertanyaan apakah dia cocok dengan sepakbola kita. Tapi kan seharunya sepakbla sekarnag ini fleksibel. Dia harus cepat dengan gaya permainan Indonesia dan memilih pemian yang tepat,”
“Kalau Milla saya akui punya kualitas bagus tapi dia juga punya kelemahan. Jadi intinya siapa pun pelatihnya kita harus suport, karena membangun Timnas ini tidak semudah membalik telapak tangan, harus ada proses panjang,” jelasnya.