Shin Tae-yong Harus Kasih Kontrak Durasi Panjang dan Target Tinggi kata Imran Nahumarury
Imran Nahumarury terus mengikuti perkembangan sepakbola Indonesia. Terbaru ia mengetahui kabar bakal terpilihnya Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Eks pemain Timnas Indonesia, Imran Nahumarury terus mengikuti perkembangan sepakbola Indonesia. Terbaru ia mengetahui kabar bakal terpilihnya Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia senior.
Ia menilai Shin Tae-yong bukan lah pelatih sembarangan. Pasalnya pelatih asal Korea Selatan itu pernah memimpin negaranya di Piala Dunia 2018 dan mengalahkan Jerman.
Jika benar didapuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, ia berharap Shin Tae-yong langsung mendapatkan kontrak panjang. pasalnya, sempat menguak kabar bahwa Shin Tae-yong hanya dikontrak satu tahun dan ditargetkan juara Piala AFF 2020.
Imran beralasan kalau hanya dikontrak jangka pendek, maka tak akan mudah untuk pelatih kelas dunia untuk bisa menorehan prestasi tinggi secara instan.
“Kalau kontraknya satu tahun saya rasa Shin Tae-yong tidak bakal mau. Karena pelatih-pelatih seperti dia itu punya program yang komplex,” kata Imran saat dihubungi Tribunnews, Senin (23/12/2019).
“Jadi kalau mau kasih kontrak itu harus panjang, 3-4 tahun. Kasih target beberapa event jangan cuma satu langsung dievaluasi, jangan buru-buru evaluasi di satu event terus diganti. Membangun timnas senior itu tidak semudah membalikan telapak tangan,” jelasnya.
Lebih lanjut, eks pemain Persija Jakarta itu juga melihat persoalan lain untuk Timnas Indonesia senior.
Jika pelatih kaliber dunia itu telah didatangkan. Hal lain yang harus dibenahkan yakni penjadwalan Liga Indonesia dan suport penuh PSSI terhadap semua program yang telah dibuat pelatih.
“Pelatih cuma salah satu cara untuk membangun Timnas Indonesia, di lain itu manajemen dalam hal ini PSSI ini juga harus suport. Mereka harus suport seluruh program yang telah dibuat pelatih, ada program jangka pendek, menengah dan panjang,”
“Hal lainnya yang harus dilihat, soal kompetisi sepakbola kita. Itu harus diperhatikan juga. Sekarang kan yang ada, pemain datang ke Timnas dengan kondisi sudah kelelahan karena main di klubnya. Sepakbola sekarang ada periodesasinya. Itu juga harus dibenahi,” paparnya.
Seperti diketahui, prestasi Timnas Indonesia di level senior memang terbilang melempem. Di pra kualifkasi Piala Dunia 2022, Indonesia sudah menelan lima kali kekalahan.
Meski sudah dipastikan tak ada lagi peluang, Indonesia masih harus menjalani tiga laga lagi di kualifikasi Piala Dunia 2020; kontra Thailand, (26/3/2020), menjamu UEA (31/3/2020) dan bertandang ke Vietnam (4/6/2020).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.