Persebaya Finish Peringkat 2 Liga 1 2019, Walikota Surabaya: Salam Satu Nyali, Wani!
Pencapaian Persebaya Surabaya yang mampu mengakhiri Liga 1 2019 di peringkat dua mendapat apresiasi dari walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pencapaian luar biasa dari Persebaya Surabaya yang mampu mengakhiri Liga 1 2019 di peringkat dua mendapat apresiasi dari walikota Surabaya, Tri Rismaharini, Rabu (25/12/2019).
Tim berjuluk Bajul Ijo tersebut mampu mengakhiri Liga 1 2019 dengan hasil yang memuaskan.
Sempat terseok-seok di awal liga hingga pekan ke-26 masih berkutat di posisi 11, Persebaya mampu bangkit dan mengakhiri Liga 1 2019 dengan posisi runner up di klasemen akhir.
Total mereka mengumpulkan 54 poin dengan rincian 14 kemenangan 12 kali hasil seri dan delapan kali menelan kekalahan.
Apresiasi datang dari berbagai pihak salah satunya walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Dalam video unggahan Instagram Surabaya (@banggasurabaya), Risma menyampaikan selamat kepada Persebaya Surabaya setelah mampu mengakhiri Liga 1 2019 dengan posisi runner up.
"Selamat untuk tim persebaya beserta seluruh kru atas kemenangannya sebagai runner up di Liga 1 Indonesia,"
Selain itu, Ia juga berharap di tahun mendatang Persebaya mampu lebih berprestasi lagi dan membanggakan seluruh elemen Surabaya.
"Mudah mudahan tahun mendatang, Persebaya bisa meraih prestasi yang lebih lagi."
"Sehingga membuat bangga seluruh tim seluruh keluarga persebaya, seluruh warga surabaya dan seluruh bonek di Surabaya, salam satu nyali wani!" ujarnya dalam video berdurasi kurang lebih 30 detik tersebut.
Hasil gemilang yang diraih Persebaya ternyata juga membuat kaget pemainnya yaitu M Syaifudin.
Pemain yang berposisi sebagai bek ini mengaku tak percaya timnya mampu menyelesaikan Liga 1 2019 dengan berada di peringkat 2.
"Iya, betul awalnya saya tidak menyangka bisa finish di peringkat 2, soalnya di awal-awal sampai pertengahan sempat tidak konsisten," ungkapnya dilansir TribunJatim.
Perubahan yang terasa besar adalah ketika mengganti pelatih dari Wolfgang Pikal ke Aji Santoso.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.