Amudi Sarifudin: Pemain yang Ada Luka Lebam Tidak Boleh di Urut Harus Konsultasi dengan Dokter Tim
Masseur berperan untuk membantu mengembalikan fungsi otot yang tegang untuk kembali jadi lemas, sesuai dengan fungsi dan jalannya otot.
Editor: Toni Bramantoro
Tak hanya itu, ketika PSSI dibekukan pada 2015 lalu, Amudi Sarifudin rela banting stir menjadi pedagang parabot rumah tangga keliling.
"Pas PSSI dibekukan tahun 2015 itu saya sempat berjualan prabotan rumah tangga keliling pakai mobil. Itu berjualan sampai pembekuan PSSI ditangguhkan," paparnya.
Lebih lanjut, Amudi Sarifudin mengaku bahwa awal terjun menjadi seorang masseur tim sepakbola itu berasal dari rasa keingin tahuan lantaran seorang saudaranya yang berprofesi sebagai masseur juga.
"Belajar. Awalanya itu saya bukan berprofesi sebagai masseur. Jadi waktu itu, saya pulang kerja mampir ke tempat saudara saya yang membuka pengobatan. Kebetulan rumah saudara saya itu dekat dengan sekolah Perwira Angkatan Darat, kemudian banyak yang cedera," paparnya.
"Siswa sekolah kemudian lari ke tempat pengobatan milik saudara saya. Setelah itu saya ingin bisa untuk mengobati. Saya akhirnya belajar dan praktek itu mulai jam 10 malam sampai jam 3 pagi. Selama enam bulan," sambungnya.
Terkait teknis pengobatan, pria yang lahir di Bandung 18 Juli 1977 itu mengaku harus berkoordinasi terlebih dahulu ke tim fisioterapis dan tim dokter untuk menangani ketika pemain ingin di masseur.
Amudi Sarifudin sedikit membeberkan bahwa pemain yang mengalami lebam akibat benturan itu tidak dianjurkan untuk melakukam masseur.
"Jadi kalau ada pemain yang mengalami lebam itu tidak boleh di masseur. Itu harus koordinasi dengan Fisioterapis dan tim dokter," paparnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.