Arema FC Resmi Pinang Eks Kiper Persikabo Bogor, Singo Edan Lengkapi Quartet Penjaga Gawang
Arema FC resmi mendapatkan penjaga gawang anyar untuk gelaran Liga 1 musim 2020, Kamis (23/1/2020).
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Arema FC resmi mendapatkan penjaga gawang anyar untuk gelaran Liga 1 musim 2020, Kamis (23/1/2020).
Teguh Amirudin menjadi rekrutan teranyar klub yang berlogo kepala sing dengan tangan yang mengepal tersebut.
Manajemen Arema FC melakukan perombakan besar besaran untuk menyiapkan gelaran Liga 1 musim 2020, alhasil sederet pemain bintang terdepak dari publik Kanjuruhan.
Total sebanyak 15 pemain resmi tak diperpanjang manajamen, satu diantara pemain yang tak berseragam Singo Edan musim ini ialah Sandi Firmansyah yang bermain di posisi penjaga gawang.
Dengan terdepaknya Sandi, Arema FC masih memiliki tiga penjaga gawang yang dipastikan berseragam biru khas Arema FC untuk musim 2020, ialah Utam Rusdiana, Kurniawan Kartika Ajie hingga Andreas Francisco.
Kendati telah memiliki trio penjaga gawang, manajemen masih membutuhkan satu pemain di posisi tersebut.
Ialah Teguh Amirudin yang dipastikan bergabung dengan Arema FC untuk memperkuat di sektor penjaga gawang.
Kepastian pemain eks Persikabo Bogor tersebut diunggah melalui akun instagram resmi Arema FC, @aremafcofficial.
Alhamdulillah Pagi Ini Teguh Amiruddin @amiruddinteguh Telah Gabung di TC.
Sebelumnya, Teguh Amirudin menjadi satu diantara pemain Persikabo Bogor yang diincar oleh Arema FC.
Pemain asli kelahiran Malang itu sebelumnya dikabarkan tak jadi bergabung dengan Arema FC bersama Wawan Febrianto dengan alasan memilih untuk bertahan dengan Laskar Padjadjaran.
Namun berkat kerja keras manajemen, pemain berusia 26 tahu tersebut memilih untuk berseragam biru khas Arema FC di musim 2020.
Kedatangan pemain yang pernah merumput bersama Metro FC itu diharapakan mampu menjadi jawaban rapuhnya lini pertahanan Arema FC.
Musim lalu, di gelaran Liga 1 2019, Singo Edan menjadi tim kedua dengan rasio kebobolan tertinggi setelah Badak Lampung.