Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Mewahnya Skuat Bhayangkara FC, Padukan Ketajaman Ndouassel dengan Renan Silva, Auto Juara Liga 1?

Gebrakan demi gebrakan dilakukan Bhayangkara FC demi memperkuat komposisi pemain jelang gelaran Liga 1 2020.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Husein Sanusi
zoom-in Mewahnya Skuat Bhayangkara FC, Padukan Ketajaman Ndouassel dengan Renan Silva, Auto Juara Liga 1?
Instagram @bhayangkarafc
Mewahnya Skuat Bhanyangkara FC, Padukan Ketajaman Ndouassel dengan Renan Silva, Auto Juara Liga 1? 

TRIBUNNEWS.COM - Gebrakan demi gebrakan dilakukan Bhayangkara FC demi memperkuat komposisi pemain jelang gelaran Liga 1 2020.

Bhayangkara FC musim ini diprediksi menjadi penanatang serius peraih gelar Liga 1 2020, satu diantara alasannya ialah mewahnya skuat yang dimiliki tim berjuluk The Guardian itu.

Tak tanggung tanggung, manajemen melakukan transfer kejutan dengan mendatangkan Ezechiel Ndouassel dari Persib Bandung.

Tak cukup sampai disitu, Bhayangkara FC resmi mendatangkan eks pemain Borneo FC yang musim lalu dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga 1 2019.

Ialah Renan Silva yang resmi berseragam kuning khas Bhayangkara FC untuk Liga 1 musim ini.

Baik Ndouassel dan Renan Silva masing, masing mencatakan 15 dan 12 gol untuk timnya musim lalu.

Selain keduanya, beberapa pemain muda nan berbakat bergabung dengan The Guardian, sebut saja Rangga Muslim hingga Ahmad Nur Hardianto.

BERITA TERKAIT

Selain itu, rumor yang beredar, mantan pemin Persebaya Surabaya, yakni Ruben Sanadi dikabarkan akan merapat ke Bhayangkara FC.

Manejemen melakukan erpombakan di sektor posisi pemain bertahan, ialah Anderson Salles resmi tak diperpanjang kontraknya.

Sebagai gantinya, The Guardian mendatangkan pemain asing asal KOrea Selatan, yakni Lee Won-Jae.

Bagi Lee Won-Jae, bermain di sepak bola Indonesia baru pertama kali ia lakukan bersama Bhayangkara FC.

Satu pemain yang akan bahu membahu dengan Renan Silva di posisi lapangan tengah ialah Nady Bi Bola Guy-Herve.

Ia merupakan pemain yang berasal dari Pantai Gading.

Selain keempat pemain asing yang dmiliki, The Guardian masih memiliki pemain lokal yang memperkuat The Guardian musim lalu.

Sebut saja Dendi Sulistyawan dan Herman Dzumafo Epandi, keduanya merupakan pemain yang menempati baris depan penyerangan.

Dendi Sulistyawan memiliki keunggulan dalam sprint jarak pendek, sejumlah tim Liga 1 pernah ia bela, satu diantaranya ialah Persela Lamongan.

Herman Dzumafo Epandi yang merupakan pemain naturalisasi indonesia, tak perlu lagi diragukan kemampuan dan kapasitasnya di sepak bola indonesia.

Moncer bersama PSPS Pekanbaru membuat banyak tim Liga 1 menggunakan jasanya, mulai dari Arema FC, Persib Bandung, Sriwijaya FC dan Bhayangkara FC.

Kendati tak lagi berusia muda, Herman Dzumafo memiliki keunggulan dalam keeping the ball hingga finishing yang luar biasa.

Duetnya bersama Ndouassel di lini serang tentu akan menjadi ancaman bagi lini pertahanan lawan.

Selain itu, talenta talenta lokal yang menghiasi The Guardian musim lalu dipastikan bertahan, seperti Adam Alis, I Putu Gede Juniantara, Jajang Mulyana, T M Ichsan hingga M Hargianto.

Striker Bhayangkara FC Herman Dzumafo melakukan seleberasi setelah mencetak gol penentu kemenangan di laga kontra Persib Bandung.
Striker Bhayangkara FC Herman Dzumafo melakukan seleberasi setelah mencetak gol penentu kemenangan di laga kontra Persib Bandung. (Dok: Bhayangkara FC)

Dapat dikatakan Bhayangkara FC memiliki skuat yang mewah di baris penyerangan dan lini tengah.

Hal tersebut dibenarkan oleh TM M Ichsan yang menilai timnya kini memiliki skuat yang lebih komplit.

“Kalau menurut saya sekarang skuat sudah komplet, kalau tahun kemarin kan Paul datang dengan pemain yang sudah ada, jadi dia mungkin sedikit kurang pilihan apalagi kalau ada yang kartu, cedera belum lagi dipanggil Timnas,” kata T.M Ichsan, seperti yang dilansir dari Wartakota.

Memiliki skuat yang lebih komplit membuat T M Ichsan menyatakan target besar yang diusung oleh The Guardian.

Selain itu, ia meminta rekan rekannya untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya demi memperebutkan posisi utama di berbagai lini.

"Target tahun ini besar. Sekarang lebih bagus lah. Buat pemain juga tidak akan berada di zona nyaman karena mereka akan berkompetisi di setiap posisi,” tambahnya.

Musim lalu, Bhayangkar FC secara mengejutkan mamopu mengakhiri kompetisi Liga 1 2019 dengan finish diurutan keempat.

Peran Paul Munster sebagai pelatih kala itu tak dapat dipungkiri dengan mengubah cara bermain dan semangat juang tim menjadi lebih baik.

Layak ditunggu penampilan Bhyangkara FC yang memiliki skuat lebih mewah untuk gelaran Liga 1 2020.

(Tribunnewscom/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas