Deden Natshir adalah saingan berat Teja Paku Alam berikutnya, performanya menanjak sejak Liga 1 2018, dan sukses menggeser Made Wirawan sebagai kiper utama Persib Bandung.

Keunggulannya adalah timing dan pembacaan bola, sebelum cidera parah kala laga mengahdapi Persija Jakarta musim lalu di Stadion gelora Bung Karno.

Lain lagi dengan Dhika Bhayangkara, usianya cukup matang, 27 tahun, jebolan Persija Jakarta U-21 ini adalah kiper yang sangat berpotensi mencuri perhatian musim depan.

Selalu menjadi cadangan di tim yang dibelanya, bergabung dengan Persib Bandung bisa menjadi titik balik baginya untuk membuktikan diri bahwa Prajurit TNI AD ini sangat layak untuk menjadi pilihan utama.

Selain itu, adanya Aqil Savik juga membawa persaingan kiper utama memanas, sama seperti Dhika Bhayangkara, kedua pemain sangat diuntungkan dengan hadirnya Luizinho Passos yang kerap menerbitkan bintang di posisi penjaga gawang.

Teja Paku Alam bagaimanapun, datang dengan kiper yang konsisten secara permainan dalam dua musim terakhir.

Rekornya adalah dua kali penjaga gawang dengan penyelamatan terbanyak, yang ironisnya gagal membuat timnya, Semen Padang dan Sriwijaya FC, bertahan di Liga 1.

Dengan wacana Aqil Savik dan Made Wirawan akan berlaga di Liga 3 musim depan bersama Bandung B, maka persaingan akan menyisakan tiga kiper : Teja Paku Alam, Made Wirawan dan Dhika Bhayangkara.

Lalu siapa yang akan menjadi kiper utama? pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh jajaran pelatih Persib Bandung musim depan, tetapi satu hal yang pasti, persaingan di sektor penjaga gawang akan sangat panas.

(Tribunnews.com/Gigih)