Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Menelisik Pemain Kunci Derby Madrid dari Masa ke Masa, Sergio Ramos Jadi Tokoh yang Dibenci Atletico

Menelisik Pemain Kunci Derby Madrid dari Masa ke Masa, Sergio Ramos Jadi Tokoh yang Dibenci Atletico

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Menelisik Pemain Kunci Derby Madrid dari Masa ke Masa, Sergio Ramos Jadi Tokoh yang Dibenci Atletico
www.telegraph.co.uk
Ilustrasi - Menelisik Pemain Kunci Derby Madrid dari Masa ke Masa, Sergio Ramos Jadi Tokoh yang Dibenci Atletico 

TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan sengit akan kembali tersaji dalam tajuk El Derbi Madrileno yang mempertemukan antara Real Madrid kontra Atletico Madrid, Sabtu (1/2/2020).

Laga seru antara Real Madrid vs Atletico Madrid akan dilangsungkan di Stadion Santiago Bernabeu, Kota Madrid.

Baik Real Madrid dan Atletico Madrid kini telah melahirkan beberapa pemain sepak bola kelas dunia selama bertahun-tahun.




Salah satu tokoh yang paling banyak dibicarakan dalam setiap Derby Madrid adalah Sergio Ramos.

Nama Sergio Ramos selalu mampu menjadi tokoh sentral dalam setiap laga antara Real Madrid ketika menghadapi Atletico Madrid.

Salah satu momen yang paling diingat adalah ketika sundulan Sergio Ramos membuyarkan mimpi Atletico Madrid di final Liga Champions 2014.

Berikut ini lima pemain yang menjadi tokoh kunci Derby Madrid dari masa ke masa:

BERITA TERKAIT

1. Raul Gonzales (1994-2010)

Sebelum Cristiano Ronaldo datang, sosok Raul Gonzales menjadi salah satu penyerang yang cukup ditakuti oleh kesebalasan Atletico Madrid.

Raul yang saat itu memakai nomor punggung keramat "7" berhasil mencetak total 11 gol sepanjang Derby Madrid.

Satu derbi dari musim 1996/97 bahkan dinamai sesuai dengan namanya "La Noche de Raul" atau “Malamnya Raul".

Hal dikarenakan ia sukses mencetak dua gol dan mencatatkan dua asisst untuk memastikan kemenangan 4-1.

Padahal, sebenarnya Raul bermain bersama Atletico Madrid dikala dirinya masing anak-anak.

Raul secara mengejutkan memutuskan menyeberang ke klub Real Madrid ketika usianya menginjak remaja.

Hingga ia berhasil lulus dari akademi Real Madrid sekaligus menjadi legenda di klub tersebut.

2. Saul Niguez (2012-sekarang)

Jalan berbeda justru dialami oleh Saul Niguez yang memutuskan keluar dari akademi Real Madrid untuk bergabung dengan Atletico Madrid.

Saul Niguez pun kini menjadi pilar andalan lini tengah Atletico Madrid dibawah arahan Diego Simeone.

Pemain berusia 25 tahun tersebut tercatat telah memainkan 19 pertandingan derbi di seluruh kompetisi.

Torehan enam kemenangan, imbang tujuh kali, dan kalah tujuh kali menjadi bukti nyata Saul Niguez sebagai salah satu tokoh sentral dalam setiap Derby Madrid.

Ia telah mencatatkan tiga gol dalam derbi, terakhir saat kemenangan 4-2 pada UEFA Super Cup musim lalu.

Momen paling diingat oleh Sanuel Niguez yakni ketika ia membantu Atletico meraih kemenangan fantastis 4-0, yang bertepatan dengan keberhasilan mereka meraih gelar LaLiga di tahun 2015.

3. Paulo Futre (1987-1993 dan 1997-1998)

Didatangkan pada tahun 1987, runner-up Ballon d’Or ini menjadi legenda Atlético.

Pertandingan derbi ini memperlihatkan performa terbaiknya.

Tidak hanya mencetak gol dalam derbi Madrid perdananya, yang berakhir dengan kemenangan 4-0 untuk Atlético di Santiago Bernabeu.

Ia juga mencetak gol saat mengantarkan timnya mengalahkan Los Blancos dengan skor 2-0 pada final Copa del Rey 1992 sembari mengenakan ban kapten tim.

4. Miranda (Atlético de Madrid, 2011-2015)

Sejak tahun 1999 hingga 2013, Atlético de Madrid tidak sekalipun memenangkan derbi.

Los Colchoneros memainkan 25 pertandingan tanpa mengalahkan tetangganya, sebelum final Copa del Rey tahun 2013 di Santiago Bernabeu.

Pada babak perpanjangan waktu, saat skor sama kuat 1-1, bek tengah Atletico, Miranda, melakukan gol sundulan untuk mengantarkan timnya meraih kemenangan.

Gol tersebut langsung menjadikannya legenda dalam derbi ibukota.

Ia mendedikasikan gol tersebut kepada anak laki-lakinya yang ia sebut tidak akan lagi menerima ejekan tanpa kemenangan selama 14 tahun di sekolahnya.

5. Sergio Ramos (Real Madrid, 2005-sekarang)

Bek tengah pencetak gol lainnya, Ramos mematahkan hati Atletico di Kota Lisbon dan Milan saat kedua tim bertemu di final Champions League tahun 2014 dan 2016.

Pada pertemuan pertama, sundulannya di menit-menit akhir, memaksakan hasil imbang.

Lalu dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu, yang dimenangkan Los Blancos dengan skor 4-1.

Dua tahun berselang, ia membuka keunggulan pada pertandingan yang dimenangkan Real Madrid lewat adu penalti di mana ia juga mencetak gol.

Pada final terakhir antara kedua klub, Piala Super Spanyol 2019, ia sekali lagi mencetak gol penting pada babak adu penalti untuk memberikan gelar kepada Real Madrid.

(Tribunnews/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas