Ighalo menjelaskan, ketika pertama kali diberi kabar Manchester United menaruh minat padanya, ia langsung meminta untuk merealisasikan apapun yang terjadi.

"Itu sangat dramatis, agen saya memanggil ada minat dari Manchester United, saya sangat ingin pergi meskipun ada beberapa tim yang juga tertarik."

"Saya memohon untuk tetap memilih Manchester United jika bisa, itu pukul sebelas malam di Shanghai, agen saya mengatakan United ingin transfer ini terjadi lalu saya mencari transfaltor saya dan meminta direksi klub untuk merayu mereka," terang Ighalo.

Saking inginnya pergi ke Manchester United, Ighalo tidak memikirkan gajinya yang akan dipotong karena sudah ingin mewujudkan mimpinya.

"Ada beberapa klub yang menginginkan saya, namun saya hanya ingin ke United, saya ingin kesini apapun yang terjadi."

"Agen saya mengatakan gaji saya akan dipoting, saya tidak peduli, saya hanya ingin ke Manchester United," jelas Ighalo.

Setelah kesepakatan terjadi, Ighalo mengaku tidak bisa tidur dan sangat merasa senang.

"Ketika semua sudah selesai, saya senang dan langsung menelpon ibu saya, dia menangis dan dia senang sekali."

"Hal ini sangat dramatis, saya tidak bisa tidur ketika masih merasa senang karena akhirnya kesepakatan terjadi," ungkapnya.

Setelah resmi dipinjam oleh Manchester United, Ighalo berambisi untuk membawa tim impiannya tersebut bisa memperbaiki posisi mereka di klasemen.

"Ambisi saya untuk bekerja keras bersama tim dan memastikan kami berakhir dengan bagus di akhir musim dan berada di atas posisi yang sekarang."

"Karena ketika saya melihat klasemen sementara dan saya tahu Manchester United adalah tim besar, mereka harusnya bisa lebih baik dari sekarang, jadi saya ingin memberikan kontribusi yang nyata di masa peminjaman ini dan memastikan kami bisa lebih baik dari sekarang," ujar Ighalo.

Kemungkinan besar debut Ighalo bersama tim impiannya itu akan dimulai saat dijamu Chelsea di pekan ke-26 Liga Inggris pada 18 Februari 2020 mendatang.

(Tribunnews/Haikal)