Cara Pemilihan Pemain Utama di Persebaya: Tak Ada Istilah Senior-Yunior, Kualitas yang Utama
Diketahui, Dari total 29 pemain Persebaya musim ini, tujuh di antaranya merupakan pemain dengan usia maksimal 20 tahun.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, menegaskan kembali kebijakan yang dia terapkan dalam pemilihan pemain.
Dia memastikan memastikan bahwa ia akan mendahulukan kualitas dalam memilih pemain yang akan diturunkan.
Tak ada lagi istilah pemain senior maupun junior, jika memiliki kualitas dan dirasa siap menatap pertandingan, maka akan diturunkan.
"Jadi saya tidak melihat senior dan junior, kalau kualitasnya cukup bagus pasti akan saya berikan kesempatan," terang Aji Santoso.
Baca: Pelatih Persib Persilakan Pemain Muda Maung Pergi Cari Klub Lain, Apa Sebab?
Baca: Lima Fakta Aksi Bonek Vs Gangster: Jurus Jitu Tri Rismaharini Bikin Pelaku Tak Berkutik
Baca: Sylvano Comvalius Rasakan Dampak Besar atas Keputusannya Pergi dari Arema FC
Baca: Kabar Seputar Persib Bandung: Kode dari Geoffrey Castillion dan Bobotoh yang Gelisah
Diketahui, Dari total 29 pemain Persebaya musim ini, tujuh di antaranya merupakan pemain dengan usia maksimal 20 tahun.
M Supriadi, Ernando Ari, Rizky Ridho, Koko Ari Araya, Kemaludin, Zulfikar Ahmad, dan Rachmat Irianto.
Apalagi pemain-pemain muda di Persebaya musim ini diakui pelatih asal Malang itu memiliki kualitas.
Termasuk penampilan dua pemain mudanya, Rizky Ridho dan Koko Ari Araya saat Persebaya menang 3-1 dari Sabah FA, Sabtu (8/2/2020) kemarin di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, meski kedua pemain muda terebut bermain dari bangku cadangan.
Aji Santoso menyampaikan keduanya mampu memberikan warna tersendiri di lini pertahanan Persebaya.
"Koko dan Rizky Ridho sangat luar biasa, main fight, agresif, pegang bolanya juga tenang," kata Aji Santoso.
"Pemain-pemain muda inilah yang harus kami munculkan dan digabungkan dengan pemain-pemain senior," kata Aji Santoso.
Baca: Pelatih Persib Persilakan Pemain Muda Maung Pergi Cari Klub Lain, Apa Sebab?
Baca: Lima Fakta Aksi Bonek Vs Gangster: Jurus Jitu Tri Rismaharini Bikin Pelaku Tak Berkutik
Baca: Sylvano Comvalius Rasakan Dampak Besar atas Keputusannya Pergi dari Arema FC
Baca: Kabar Seputar Persib Bandung: Kode dari Geoffrey Castillion dan Bobotoh yang Gelisah
Terapkan Aturan Ketat
Aturan ketat diterapkan tim kepelatihan Persebaya Surabaya terhadap para pemain Bajul Ijo.
Hal itu termasuk kewajiban bagi tiap pemain untuk mengikuti latihan
Asisten Pelatih Persebaya Surabaya, Mustaqim menegaskan tak ada pemain istimewa dalam tubuh Persebaya.
Semua pemain wajib ikut latihan dan harus izin saat sakit.
Melansir Surya, pernyataan itu berkaitan dengan dua pemain baru Persebaya Surabaya Angga Saputra dan Patrich Wanggai yang absen latihan, Rabu (5/2/2020) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Padahal sebentar lagi mereka akan menjamu Sabah FA, untuk laga ujicoba internasional Sabtu (9/2/2020).
Baca: Akui Ada Tudingan Penghianat karena Gabung Arema, Bauman: Saya Punya Keluarga untuk Dinafkahi
Baca: Kabar Populer Persebaya: Dari Jadwal Bajul Ijo Hingga Duet Tajam Makan Konate dan David da Silva
Baca: Pelatih Persipura Bisa Bikin Sylvano Comvalius Kembali Bersinar: Melempem di Arema Karena Hal Ini
Melansir Kompas.com dengan judul "Tak Ada Pemain Bintang di Persebaya Surabaya", mantan asisten pelatih Persija Jakarta itu menceritakan bahwa kedua pemain absen mengikuti latihan bukan karena indispliner atau tidak disiplin.
Mereka sudah izin karena sakit dan ada keperluan pribadi.
“Patrich Wanggai dia sedang sakit kemarin dia demam dan radang. Jadi hari ini (kemarin,red) dia izin tidak mengikuti latihan.
Saya tekankan pada para pemain ketika di lapangan Anda harus 100 persen kalau sakit silahkan istirahat.
"Daripada nanti dipaksakan mengikuti latihan dan terlihat setengah-setengah mengikuti latihan bisa membuat pemain lain iri,” katanya.
“Sementara Angga kemarin izin ada kegiatan di kesatuannya, tidak ada pemain bintang di tim ini.
Pemain harus izin jika ada keperluan tidak mengikuti latihan,” imbuh asisten pelatih yang pernah menjadi pemain Persebaya dan juara perserikatan 1988.
Baca: Akui Ada Tudingan Penghianat karena Gabung Arema, Bauman: Saya Punya Keluarga untuk Dinafkahi
Baca: Kabar Populer Persebaya: Dari Jadwal Bajul Ijo Hingga Duet Tajam Makan Konate dan David da Silva
Baca: Pelatih Persipura Bisa Bikin Sylvano Comvalius Kembali Bersinar: Melempem di Arema Karena Hal Ini
Absennya kedua pemain tersebut tidak menganggu persiapan Persebaya jelang laga uji coba melawan Sabah FA pada Sabtu (8/2/2020) mendatang.
Sistem rotasi yang diterapkan oleh pelatih persebaya, Aji Santoso, membuat tim berjuluk Bajul Ijo tidak bergantung pada satu dua pemain saja.
Mustaqim menambahkan sejauh ini persiapan Rendi Irwan dkk sudah semakin siap menyambut laga uji coba melawan Sabah FA sekaligus persiapan mengahdapi turnamen Piala Gubernur Jatim 2020.
Menurutnya turnamen Piala Gubernur Jatim bagus dalam menunjang persiapan tim jelang bergulirnya Liga 1 2020 pada 29 Februari mendatang.
Turnamen tersebut akan dijadikan ajang untuk mengukur kekuatan Persebaya yang telah terprogram dalam serangkaian agenda pemusatan latihan dan beberapa uji coba yang disusun Aji Santoso.
“Saya rasa setiap pelatih punya program dan ini bagus sekali untuk tim. Kita anggap ini sebgai uji coba berat sekaligus untuk mengevaluasi tim. Kita tidak bisa menolak, turnamen pramusim kalau terlalu dekat dengan liga juga tidak bagus,” ujarnya.
Baca: Akui Ada Tudingan Penghianat karena Gabung Arema, Bauman: Saya Punya Keluarga untuk Dinafkahi
Baca: Kabar Populer Persebaya: Dari Jadwal Bajul Ijo Hingga Duet Tajam Makan Konate dan David da Silva
Baca: Pelatih Persipura Bisa Bikin Sylvano Comvalius Kembali Bersinar: Melempem di Arema Karena Hal Ini
David da Silva dan Makan Konate Berpeluang Duet saat Jamu Sabah FA
Asisten pelatih Persebaya Surabaya Mustaqim memuji kualitas adaptasi dua pemain asingnya yang baru bergabung, David da Silva dan Makan Konate.
Dua pemain tersebut baru berlatih bersama rekan-rekan lainnya di Persebaya, dua hari lalu, Senin (3/2/2020).
“Bertambah hari, dua hari saja latihan saya pikir mereka (David dan Konate) sudah sedikit cune, artinya mereka betul-betul pemain punya kualitas,” terang Mustaqim usai memimpin latihan tim di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Rabu (5/2/2020).
Tak hanya adaptasi, tentang kualitas dua pemain tersebut, tambah Mustaqim, bisa dilihat dari sentuhan selama tiga hari terakhir berlatih dalam tim.
“Pemain berkualitas bermain dengan siapapun mereka sudah tau, kapan mesti bola ditahan, bola diindungi, bola dipassing, bisa Anda lihat sendiri mereka bermain,” tambah pelatih asal Surabaya itu.
Tiga hari terakhir, latihan Persebaya dipimpin Mustaqim karena pelatih kepala, Aji Santoso, sedang berada di Jakarta memenuhi penggilan PSSI bersama pelatih lain yang berlisensi AFC Pro.
Paling terlihat, dijelaskan Mustaqim, hadirnya Makan Konate musim ini di Persebaya. Dengan kualitas gelandang asal Mali itu, striker utama Persebaya, David da Silva banyak menerima umpan-umpan bola matang.
“Ada sedikti perubahan, artinya cara bermain, dengan adanya Konate, mungkin David da Silva lebih banyak bola-bola matang,” ucapnya.
Menunjukkan chemistry apik tiga hari latihan, Mustaqim memberi sinyal menurunkan keduanya secara bersamaan pada laga ujicoba internasional menjamu Sabah FA, Sabtu (9/2/2020) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
“Kemungkinan mereka (David dan Konate) diduetkan lawan Sabah FA sangat besar,” kata Mustaqim.